Selamat Datang Di Emye Private Blog
Membaca, mendengar, dan menterjemahkan Al Qur'an
Sedikit Bigraphy Singkat tentang Aku.
Title

Bapakku

Bapakku yang Sangat Tegas Akan Sesuatu yang Dia Anggap Fundamental, Berprinsip Kuat. Sangat Religius. Jawa Banyumasan. Gualakeee Poll, hehehe...

Read More
Title

Ibuku

Ibuku.., Seorang Wanita yang Sangat Kuat, Tegar dan Banyak Akal. Bisa Menjadi Seorang Ibu Sekaligus "seorang ayah" Juga. Smart dalam bertahan hidup, Sabar di Keseharian, Walau Galak Tapi Pemaaf... Saluut Untukmu Mah...!

Read More
Title

Aku Yang...

Inilah Yang Dulu Selalu Mencari Masalah, dan Terkena Masalah dan Hampir Terkubur Karenanya.. Berharap Maaf dariNYA, Kedua Orangtuaku dan Juga Kalian Semua.. Do'akan RidhoNYA Untukku ya.. Terimakasih Untuk Kalian Semua...

Read More
Title

Rumahku Hidupku..No Place Like Home

Di Sinilah Awal Semua Kisahku.., Di Awali Dengan Kasih Sayang dan Pengharapan dan Di Jalani Dengan Kegilaan lalu Berakhir dengan Keterpurukan. No More Fly..No More Sky and No More Cry...

Read More
Title

Seberkas CahayaNYA...

Menunggu dan Berharap Banyak dariNYA... Jawaban dan Ampunan Setelah Doa-doa yang Kutambatkan.. Setiap Detik, Setiap Saat Sebelum Saat Akhir Hidupku Tiba...

Read More
Title

Pikirkan Dulu!

Pikirkan dan Pertimbangkan Semua Pilihan. Karena Kau Harus Memilih, Gunakan Kata Hatimu. Ambil Apa Yang Baik Dari Kisahku Kawan.. Semua Hikmah. Sekarang atau Tidak Sama Sekali..!!!?

Read More

Sejarah Hidup Rasulullah Muhammad SAW

October 19, 2011
 
BAGIAN KEDUAPULUH EMPAT: PEMBEBASAN MEKAH                (3/3)
 Muhammad Husain Haekal
 
 Tetapi  Muhammad,  tetapi  Nabi,  tetapi  Rasulullah, bukanlah
 manusia yang mengenal permusuhan, atau yang akan membangkitkan
 permusuhan  di kalangan umat manusia! Dia bukan seorang tiran,
 bukan mau menunjukkan sebagai orang yang berkuasa. Tuhan telah
 memberi keringanan kepadanya dalam menghadapi musuh, dan dalam
 kemampuannya itu ia memberi pengampunan.  Dengan  itu,  kepada
 seluruh  dunia  dan  semua  generasi  ia telah memberi teladan
 tentang  kebaikan  dan  keteguhan  menepati   janji,   tentang
 kebebasan jiwa yang belum pernah dicapai oleh siapa pun!

 Apabila   Muhammad   kemudian   memasuki   Ka'bah,  dilihatnya
 dinding-dinding   Ka'bah   sudah    penuh    dilukis    dengan
 gambar-gambar  malaikat dan para nabi. Dilihatnya lbrahim yang
 dilukiskan   sedang   memegang   azlam6   yang   diperundikan,
 dilihatnya sebuah patung burung dara dari kayu. Dihancurkannya
 patung itu dengan  tangannya  sendiri  dan  dicampakkannya  ke
 tanah.  Ketika  melihat  gambar  Ibrahim  agak  lama  Muhammad
 memandangnya, lalu katanya: Mudah-mudahan  Tuhan  membinasakan
 mereka!  Orang tua kita digambarkan mengundi dengan azlam! Apa
 hubungannya Ibrahim dengan azlam'? Ibrahim bukan orang Yahudi,
 juga bukan orang Nasrani. Tetapi ia adalah seorang hanif (yang
 murni imannya), yang menyerahkan diri kepada Allah  dan  bukan
 termasuk   orang-orang   yang  mempersekutukan  Tuhan.  Sedang
 malaikat-malaikat  yang   dilukiskan   sebagai   wanita-wanita
 cantik,  gambar-gambar itu oleh Muhammad disangkal samasekali,
 sebab  malaikat-malaikat  itu  bukan   laki-laki   dan   bukan
 perempuan.  Lalu  diperintahkannya  supaya  gambar-gambar  itu
 dihancurkan. Berhala-berhala sekeliling Ka'bah  yang  disembah
 oleh  Quraisy  selain  Allah, telah dilekatkan dengan timah di
 sekeliling Ka'bah. Demikian juga  berhala  Hubal  yang  berada
 didalamnya.  Dengan tongkat di tangan Muhammad menunjuk kepada
 berhala-berhala itu semua seraya berkata:

 "Dan katakanlah : yang benar itu sudah datang, dan yang  palsu
 segera  menghilang;  sebab  kepalsuan  itu pasti akan lenyap."
 (Qur'an, 17: 81)
 
 Berhala-berhala itu kemudian disungkurkan dan dengan  demikian
 Rumah   Suci   itu   dapat   dibersihkan.  Pada  hari  pertama
 dibebaskannya mereka itu, Muhammad telah  dapat  menyelesaikan
 apa  yang  dianjurkannya  sejak  duapuluh  tahun itu, dan yang
 telah ditentang oleh Mekah dengan mati-matian.  Dihancurkannya
 berhala-berhala  dan  dihapuskannya paganisma dalam Rumah Suci
 itu  disaksikan   oleh   Quraisy   sendiri.   Mereka   melihat
 berhala-berhala   yang   mereka   sembah   dan  disembah  oleh
 nenek-moyang  mereka  itu  samasekali  tidak   dapat   memberi
 kebaikan atau bahaya buat mereka sendiri.

 Pihak  Anshar  dari  Medinah  telah menyaksikan semua kejadian
 itu. Mereka melihat Muhammad yang berdoa di atas gunung Shafa.
 Terbayang   oleh   mereka   sekarang   bahwa   ia  pasti  akan
 meninggalkan Medinah dan kembali  ke  tempat  tumpah  darahnya
 semula  yang  kini  telah dibukakan Tuhan. Mereka berkata satu
 sama lain: "Menurut pendapat kamu,  adakah  Rasulullah  s.a.w.
 akan  menetap di negerinya sendiri?" Mungkin kekuatiran mereka
 itu beralasan sekali. Ini adalah Rasulullah, dan di Mekah  ini
 Rumah Suci Baitullah dan di Mekah ini pula Mesjid Suci.
 
 Tetapi setelah selesai berdoa Muhammad bertanya kepada mereka:
 Apa  yang  mereka  katakan  itu.  Setelah  diketahuinya   akan
 kekuatiran  mereka  yang  mereka  sampaikan  dengan  agak maju
 mundur itu, ia  berkata:  "Berlindunglah  kita  kepada  Allah!
 Hidup  dan  matiku  akan  bersama  kamu."  Dengan itu ia telah
 memberikan teladan kepada orang tentang keteguhannya  memegang
 janji    pada    Ikrar   'Aqaba   serta   kesetiannya   kepada
 sahabat-sahabatnya  yang  seiring   sepenanggungan   di   kala
 menderita,  teladan  yang  takkan  dapat  dilupakan, baik oleh
 tanah air, oleh penduduk atau pun  oleh  Mekah  sebagai  Tanah
 Suci.
 
                               ***
 
 Setelah  berhala-berhala  itu  dibersihkan  dari  Ka'bah, Nabi
 menyuruh Bilal menyerukan azan dari atas Ka'bah.  Sesudah  itu
 orang  melakukan sembahyang bersama dan Muhammad sebagai imam.
 Sejak  saat  itu,  sampai  masa  kita  sekarang  ini,   selama
 empatbelas    abad,    tiada   pernah   terputus   Bilal   dan
 pengganti-pengganti Bilal terus  menyerukan  azan,  lima  kali
 setiap  hari,  dari  atas mesjid Mekah. Sejak saat itu, selama
 empatbelas abad  sudah,  kaum  Muslimin  menunaikan  kewajiban
 salat   kepada   Allah   dan   selawat  kepada  Rasul,  dengan
 menghadapkan wajah, kalbu dan  seluruh  pikiran  kepada  Allah
 semata,  dengan  menghadap  Rumah  Suci  ini,  yang  pada hari
 pembebasannya  itu  oleh  Muhammad  telah   dibersihkan   dari
 patung-patung dan berhala-berhala.
 
 Atas  apa  yang  telah  terjadi  itu baru sekarang Quraisy mau
 menerima, dan mereka pun sudah  yakin  pula  akan  pengampunan
 yang  telah  diberikan  Muhammad kepada mereka. Mereka melihat
 Muhammad dan Muslimin yang ada di sekitarnya  sekarang  dengan
 mata  penuh takjub bercampur cemas dan hati-hati sekali. Namun
 sungguhpun  begitu  ada  sekelompok   manusia   terdiri   dari
 tujuhbelas   orang,  oleh  Muhammad  telah  dikecualikan  dari
 pengampunannya itu. Sejak ia memasuki Mekah, sudah dikeluarkan
 perintah  supaya  mereka  itu,  golongan laki-lakinya dibunuh,
 meskipun mereka sudah berlindung  ke  tirai  Ka'bah.  Diantara
 mereka  itu ada yang bersembunyi dan ada pula yang sudah lari.
 Keputusan Muhammad supaya mereka dibunuh bukan  didorong  oleh
 rasa  dengki atau karena marah kepada mereka, melainkan karena
 kejahatan-kejahatan besar yang mereka lakukan. Ia tidak pernah
 mengenal rasa dengki. Diantara mereka itu terdapat Abdullah b.
 Abi's-Sarh, orang yang dulu sudah masuk Islam  dan  menuliskan
 wahyu,  kemudian  berbalik  murtad  menjadi  musyrik  di pihak
 Quraisy dengan menggembor-gemborkan bahwa dia telah memalsukan
 wahyu  itu  waktu  ia  menuliskannya. Juga Abdullah b. Khatal,
 yang dulu sudah masuk Islam kemudian sesudah ia membunuh salah
 seorang  bekas  budak ia berbalik menjadi musyrik dan menyuruh
 kedua  budaknya  yang  perempuan  -  Fartana  dan  temannya  -
 menyanyi-nyanyi  mengejek  Muhammad.  Dia  dan kedua orang itu
 juga dijatuhi hukuman mati. Di samping  itu  'Ikrimah  b.  Abi
 Jahl,  orang  yang  paling  keras  memusuhi  Muhammad dan kaum
 Muslimin dan sampai waktu Khalid bin'l-Walid  datang  memasuki
 Mekah  dari  jurusan  bawah  itu  pun  tiada henti-hentinya ia
 mengadakan permusuhan.
 
 Sesudah  memasuki  Mekah  pun  Muhammad   sudah   mengeluarkan
 perintah  jangan  sampai  ada pertumpahan darah dan jangan ada
 seorang pun yang dibunuh,  kecuali  kelompok  itu  saja.  Oleh
 karena  itu, mereka suami isteri lalu menyembunyikan diri, ada
 pula yang  lari.  Tetapi  setelah  keadaan  kembali  aman  dan
 tenteram,  dan  orang melihat betapa Rasulullah berlapang dada
 dan memberikan pengampunan yang begitu  besar  kepada  mereka,
 ada beberapa orang sahabat yang minta supaya mereka yang sudah
 dijatuhi hukuman mati itu juga diberi pengampunan.  Usman  bin
 'Affan   -  yang  masih  saudara  susuan  dengan  Abdullah  b.
 Abi's-Sarh -  juga  datang  kepada  Nabi,  memintakan  jaminan
 pengampunan.  Seketika  lamanya  Nabi  diam. Kemudian katanya:
 "Ya" Dan dia pun diampuni. Sedang Umm Hakim (bint'l-Harith  b.
 Hisyam)   telah   pula   memintakan  kepada  Muhammad  jaminan
 pengampuhan buat suaminya, 'Ikrima b. Abi Jahl yang telah lari
 ke  Yaman.  Dia  ini  pun  diampuni. Wanita itu kemudian pergi
 menyusul  suaminya  dan  dibawanya  kembali  menghadap   Nabi.
 Demikian  juga  Muhammad  telah  memaafkan  Shafwan b. Umayya,
 orang yang telah menemani 'Ikrima lari ke jurusan laut  dengan
 tujuan hendak ke Yaman. Kedua orang itu dibawa kembali tatkala
 perahu yang hendak membawa mereka sudah siap  akan  berangkat.
 Juga  Hindun,  isteri  Abu  Sufyan,  yang telah mengunyah hati
 Hamzah - paman Rasul sesudah gugur dalam perang Uhud  -  telah
 dimaafkan,  disamping  orang-orang  lain  yang  tadinya  sudah
 dihukum mati, semuanya dimaafkan. Yang  dibunuh  hanya  empat,
 yaitu  Huwairith  yang  telah  menggangu  Zainab  puteri  Nabi
 sepulangnya dari Mekah ke Medinah, serta dua orang yang  sudah
 masuk   Islam   lalu  melakukan  kejahatan  dengan  mengadakan
 pembunuhan di Medinah dan kemudian  melarikan  diri  ke  Mekah
 berbalik  meninggalkan  agamanya menjadi musyrik dan dua orang
 budak perempuan Ibn Khatal, yang selalu mengganggu Nabi dengan
 nyanyian-nyanyiannya.  Yang  seorang dari mereka ini lari, dan
 yang seorang lagi diberi pengampunan.

 Keesokan harinya setelah hari  pembebasan  itu  ada  seseorang
 dari  pihak  Hudhail  yang masih musyrik oleh Khuza'a dibunuh.
 Nabi marah sekali karena perbuatan itu, dan  dalam  khotbahnya
 di hadapan orang banyak ia berkata:
 
 "Wahai  manusia  sekalian!  Allah  telah  menjadikan Mekah ini
 tanah suci sejak Ia menciptakan langit dan bumi. Ia suci sejak
 pertama,  kedua  dan  ketiga,  sampai hari kiamat. Oleh karena
 itu, orang yang beriman kepada Allah dan kepada Hari  Kemudian
 tidak  dibenarkan  mengadakan  pertumpahan darah atau menebang
 pohon di tempat ini. Tidak dibenarkan kepada siapa pun sebelum
 aku,  dan  tidak  dibenarkan kepada siapa pun sesudah aku ini.
 Juga aku pun tidak dibenarkan marah kepada penghuni daerah ini
 hanya  untuk  saat  ini  saja,  kemudian  ia kembali dihormati
 seperti  sebelum  itu.   Hendaklah   kamu   yang   hadir   ini
 memberitahukan  kepada  yang tidak hadir. Kalau ada orang yang
 mengatakan kepadamu bahwa Rasulullah telah berperang di tempat
 ini,  katakanlah  bahwa Allah telah membolehkan hal itu kepada
 RasulNya, tapi tidak kepada kamu sekalian,  wahai  orang-orang
 Khuza'a!  Lepaskanlah tangan kamu dari pembunuhan, sebab sudah
 terlalu banyak; itu pun kalau ada gunanya.  Kalau  kamu  sudah
 membunuh   orang,   tentu   aku  juga  yang  akan  menebusnya.
 Barangsiapa  ada  yang  dibunuh  sesudah  ucapanku  ini;  maka
 keluarganya  dapat  memilih  satu  dari  dua pertimbangan ini:
 kalau mereka  mau,  dapat  menuntut  darah  pembunuhnya;  atau
 dengan jalan diat."
 
 Sesudah itu kemudian ia mendiat (memampas) keluarga orang yang
 dibunuh oleh Khuza'a itu. Dengan khotbah  itu  serta  sikapnya
 yang  begitu  lapang  dada  dan  suka memaafkan, hati penduduk
 telah begitu tertarik kepada Muhammad  yang  tadinya  di  luar
 dugaan  mereka. Dengan demikian pula orang telah beramai-ramai
 masuk Islam.
 
 "Barangsiapa beriman kepada Allah  dan  Hari  Kemudian  setiap
 berhala   dalam   rumahnya  hendaknya  dihancurkan,"  demikian
 kemudian suara orang menyerukan.
 
 Kemudian  dikirimnya  serombongan  orang  dari  Khuza'a  untuk
 memperbaiki tiang-tiang sekitar Tanah Suci itu, suatu hal yang
 menunjukkan betapa besar penduduk Mekah itu menghormati tempat
 ini,  dan  yang  menambah  pula  kecintaan  mereka  kepadanya.
 Setelah diberitahukan  bahwa  mereka  adalah  masyarakat  yang
 patut  dicintai  dan  bahwa  ia  tidak  akan  membiarkan  atau
 meninggalkan  mereka,   kalau   tidak   karena   mereka   yang
 mengusirnya, kecintaan mereka terasa makin besar kepadanya.
 
 Ketika  itu Abu Bakr datang membawa ayahnya - yang dulu pernah
 mendaki gunung Abu Qubais  waktu  ada  pasukan  berkuda  -  ke
 hadapan Nabi. Melihat orang itu Muhammad berkata:
 
 "Kenapa  orang  tua ini tidak tinggal saja di rumah; biar saya
 yang datang kesana."
 
 "Rasulullah," kata Abu Bakr, "sudah pada  tempatnya  dia  yang
 datang kepadamu daripada engkau yang mendatanginya."
 
 Orang  tua itu oleh Nabi dipersilakan duduk dan dielus-elusnya
 dadanya; kemudian katanya:
 
 "Sudilah menerima Islam."
 
 Kemudian ia pun menyatakan diri masuk Islam dan menjadi  orang
 Islam  yang baik. Akhlak Nabi yang tinggi dan cemerlang inilah
 yang banyak menawan  hati  bangsa  itu.  Bangsa  yang  tadinya
 begitu   keras   melawan   Muhammad,  sekarang  mereka  sangat
 mencintai dan menghormatinya. Kini  orang-orang  Quraisy  itu,
 laki-laki  dan  perempuan, sudah menerima Islam dan sudah pula
 memberikan ikrarnya.
 
 Limabelas hari Muhammad tinggal  di  Mekah.  Selama  itu  pula
 keadaan  Mekah  dibangunnya  dan  penduduk diajarnya mendalami
 hukum agama. Dan selama itu pula regu-regu  dakwah  dikirimkan
 untuk  mengajarkan  Islam,  bukan  untuk  berperang, dan untuk
 menghancurkan berhala-berhala tanpa pertumpahan darah.  Khalid
 bin'l-Walid   waktu   itu  sudah  berangkat  ke  Nakhla  untuk
 menghancurkan 'Uzza - berhala  Banu  Syaiban.  Tetapi  setelah
 berhala  itu  dihancurkan dan Khalid berada di Jadhima, begitu
 mereka melihatnya, mereka pun segera mengangkat senjata.  Oleh
 Khalid  mereka  diminta supaya meletakkan senjata, orang semua
 sudah masuk Islam. Salah seorang  dari  Banu  Jadhima  berkata
 kepada  golongannya:  "Hai  Banu  Jadhima!  Celaka  kamu!  Itu
 Khalid. Sesudah perletakan  senjata  tentu  kita  ditawan  dan
 sesudah penawanan potong leher."
 
 Tetapi golongannya itu menjawab:
 
 "Maksudmu  kita akan menumpahkan darah kita? Orang semua sudah
 masuk Islam, perang sudah tidak ada, orang sudah aman."
 
 Sesudah itu terjadi perletakan senjata. Ketika  itulah  dengan
 perintah Khalid mereka dibelenggu, kemudian dibawai pedang dan
 sebagian mereka ada yang dibunuh.
 
 Apabila kemudian berita itu sampai kepada Nabi  ia  mengangkat
 tangan ke langit seraya berdoa:
 
 "Allahumma  ya  Allah! Aku bermohon kepadaMu lepas tangan dari
 apa yang telah diperbuat oleh Khalid bin'l-Walid itu."
 
 Sesudah itu Ali b. Abi Talib yang diutus dengan pesan:
 
 "Pergilah kepada mereka dan lihat  bagaimana  keadaan  mereka.
 Cara-cara jahiliah harus kauletakkan di bawah telapak kakimu."
 
 Ali  segera  berangkat  dengan  membawa  harta  yang oleh Nabi
 diserahkan kepadanya.  Sesampainya  di  tempat  itu  diat  dan
 pampasan  sebagai  tebusan  darah  dan  harta-benda yang telah
 dirusak, diserahkan  kepada  mereka,  sehingga  semua  tebusan
 darah  dan  pampasan  harta-benda  itu  selesai  dilaksanakan.
 Sedang uang selebihnya yang  diserahkan  Rasulullah  kepadanya
 itu, semua diserahkan juga kepada mereka, untuk menjaga maksud
 Rasulullah, kalau-kalau ada yang belum diketahuinya.
 
 Dalam waktu dua minggu selama Muhammad tinggal di Mekah  semua
 jejak  paganisma  sudah dapat dibersihkan. Jabatan dalam Rumah
 Suci yang sudah pindah kepada  Islam  sampai  pada  waktu  itu
 ialah kunci Ka'bah, yang oleh Nabi diserahkan kepada Uthman b.
 Talha dan sesudah dia kepada anak-anaknya,  yang  tidak  boleh
 berpindah  tangan,  dan  barangsiapa  mengambilnya  orang  itu
 aniaya adanya. Sedang pengurusan Air Zamzam pada musim haji di
 tangan pamannya Abbas.
 
 Dengan  demikian seluruh Mekah sudah beriman, panji dan menara
 tauhid sudah menjulang tinggi dan  selama  berabad-abad  dunia
 sudah pula disinari cahayanya yang berkilauan.
 
 Catatan kaki:
 
  1 Sejauh empat farsakh dan Mekah.
    
  2 Beberapa penulis sejarah Nabi berpendapat, bahwa
    Abbas menemui pasukan itu di Rabiqh. Yang lain
    mengatakan, bahwa ia pergi ke Medinah sebelum ada
    keputusan membebaskan Mekah. kemudian ia berangkat
    bersama-sama pasukan pembebas itu. Tetapi banyak orang
    membantah sumber ini dan diduga itu dibuat untuk
    menyenangkan hati dinasti Abbasiya, yang penulisannya
    pertama dilakukan pada masa mereka. Alasan ini mereka
    perkuat bahwa Abbas - yang membela saudara sepupunya
    selama di Mekah itu - tidak juga menganut agamanya,
    sebab Abbas adalah seorang pedagang dan juga
    menjalankan riba, dikuatirkan Islam akan mengganggu
    perdagangannya. Ditambah lagi, bahwa dialah orang
    pertama yang akan dijumpai oleh Abu Sufyan untuk diajak
    bicara mengenai perpanjangan perjanjian Hudaibiya,
    mengingat ia belum seberapa lama meninggalkan Mekah.
    
  3 Sebangsa keledai, turunan kuda dengan keledai. Di
    sini baghla, bagal betina (A).
    
  4 Lihat halaman 326.
    
  5 Asalnya: mihjan sebatang tongkat yang hulunya
    berkeluk.
    
  6 Al-azlam (jamak zalam dan zulam) yaitu qid-h (atau
    anak panah tanpa kepala dan bulu) suatu kebiasaan yang
    berlaku pada zaman jahiliah. Pada anak panah itu
    tertulis kata perintah dan larangan: "kerjakan!" dan
    "Jangan dikerjakan!" Benda itu dimasukkan orang ke
    dalam sebuah tabung. Apabila orang hendak melakukan
    perjalanan, perkawinan atau sesuatu yang penting
    lainnya, ia memasukkan tangannya kedalam tabung itu
    setelah diperkenankan dan dikocok, dan sebuah zalam
    dicabutnya. Kalau yang keluar berisi "perintah" ia
    boleh terus melaksanakan; kalau yang keluar berisi
    "larangan" ia harus membatalkan maksudnya. Mengundi
    dengan anak panah ini ialah guna mengetahui baik
    buruknya nasib seseorang.
 
 

0 komentar:

Post a Comment

Just select text on the page and get instant translation from Google Translate!
Google Translate Client