bisa survive dengan situasi dan kondisi yang di hadapinya. Alhamdulillah.. Walau Ibu tak pernah bisa meneruskan cita-citanya belajar setinggi mungkin. Maklum, budaya dan pola pikir saat itu benar-benar tidak mendukung keinginan kaum perempuan untuk mengecap pendidikan setinggi mungkin. Sampai Akhirnya Ibu menikah dengan Bapakku. Dan berpindah tempat ke Banjar, jauh dari Kakak-kakaknya di Banyumas dan Cilacap. Sedih mungkin iya. Tapi itu semua tetap di jalaninya. Ibu termasuk wanita yang cukup beruntung.. Mendapatkan harta warisan yang lebih dari cukup. Dan hampir semua dalam bentuk tanah sawah dan kebun. Ya lumayanlah untuk menopang hidup kala itu. Ibu mempunyai anak 11 dari pernikahan dengan Bapak. 7 perempuan dan 4 laki-laki. Dan itulah hebatnya. Bisa menjadi seorang Ibu sekaligus Ayah pada situasi-situasi tertentu. Penuh kesabaran dan ketelatenan mengurus anak sebegitu banyaknya. Dan Ibupun cukup pandai berdagang. Dari mulai di kios pasar,sampai berdagang di warung dan membantu Bapak berdagang gula saat itu.Ibupun pandai bertani, setidaknya bisa mengatur lahan sawah dan kebunnya hingga bisa menghidupi kami semua. Dalam keseharian, Ibulah tempat anak2nya bernaung dan berkeluh kesah. Tempat perlindungan dari kerasnya amarah dan prinsip Bapak. Sampai detik inipun, ketergantunganku pada Ibu tak ku pungkiri. Seklalu ada setiap saat ku butuhkan. Bahkan di sisa umurnya pun Aku masih mengggantungkan asa dan rasa sakitku padanya. Sering saat ku sakit, Aku sudah gk perduli dengan obat.., tapiharus ada Ibu. Walau pada akhirnya "cuma" bisa berucap; "sabar.., sabar.., ucapan istighfar..." dan sedikit pijatan, namun itu obat yg sangat ajaib bagiku. Ada rasa tenang, dan aman kalau Ibu di sampingku kala rasa sakit itu datang. Terimakasih mah... Dan pada Akhirnya, rasa bersalah menghunjamku saat ku mengingat semua perjalanan hidupku. Terutama saat mengingat salahku pada Ibu. Ketika Aku membentaknya, memarahinya.., memaksa sesuatu keinginan padanya. Terlalu banyak salah yang ku buat pada Ibu. Maaf ya mah.. Sat ini Ibu masih terlihat cukup fit. Walau terkadang sakit mengganggu aktifitasnya. Sakitnya orang yang sudah berumur. Seharusnya Ibu (dan juga Bapak), sudah beristirahat dri rutinitas2 kesehariannya. Saatnya anaknya yang merawatnya. Jadi membuat Aku semakin merasa bersalah pada mereka. Seharusnya Akulah yang merawat mereka saat ini. Maafkan Aku mah.., pa.... Aku cuma pecundang yang sedikitpun tidak bisa buktikan kemandirian. Mungkin jadi beban mereka seumur hidup mereka. Ya ALLAH, semoga kesehatan menyertai mereka setiap sat..dan rejekiMU memudahkan mereka menjalani sisa-sisa hari tua mereka...Amin ya rabballalamin... Do'aku selalu untukmu mah.. Semoga semua kebaikanmu merawatku, mendidikku, dan mengkasihaniku juga memaafkan salah2ku, di balas dengan pahala yg berlimpah dari ALLAH SWT.. Amin.. Sekali lagi, maafkan Aku mah..
Keterangan Photo:
Dari atas ke bawah...; saat ibu di photo sehabis lebaran 1432H/ 2011 samaadik bungsuku, Ujib. Kemudian photo saat Aqiqah cucunya Fatur Zahwan sekitar 40 hari yg lalu,bada maghrib. Bersama Mbakyuku Amiroh Fauziah dan Kakakku Nunung. Yang berikutnya photo saat naik haji di thn 2008, bersama Kakakku, Bibiku dan keluarga besar ygf mengiringnya di Asrama Haji Ciamis. Dan yg paling kbawah kanan ini adalah photo saat menjelang ijab-kabul pernikahan adikku Umu pada tahun 2007/ 2008'an.
1 komentar:
semoga keluarga panjenengan sehat selalu
www.tsalatsahmuslimstore.blogspot.co.id
Post a Comment