Selamat Datang Di Emye Private Blog
Membaca, mendengar, dan menterjemahkan Al Qur'an
Sedikit Bigraphy Singkat tentang Aku.
Title

Bapakku

Bapakku yang Sangat Tegas Akan Sesuatu yang Dia Anggap Fundamental, Berprinsip Kuat. Sangat Religius. Jawa Banyumasan. Gualakeee Poll, hehehe...

Read More
Title

Ibuku

Ibuku.., Seorang Wanita yang Sangat Kuat, Tegar dan Banyak Akal. Bisa Menjadi Seorang Ibu Sekaligus "seorang ayah" Juga. Smart dalam bertahan hidup, Sabar di Keseharian, Walau Galak Tapi Pemaaf... Saluut Untukmu Mah...!

Read More
Title

Aku Yang...

Inilah Yang Dulu Selalu Mencari Masalah, dan Terkena Masalah dan Hampir Terkubur Karenanya.. Berharap Maaf dariNYA, Kedua Orangtuaku dan Juga Kalian Semua.. Do'akan RidhoNYA Untukku ya.. Terimakasih Untuk Kalian Semua...

Read More
Title

Rumahku Hidupku..No Place Like Home

Di Sinilah Awal Semua Kisahku.., Di Awali Dengan Kasih Sayang dan Pengharapan dan Di Jalani Dengan Kegilaan lalu Berakhir dengan Keterpurukan. No More Fly..No More Sky and No More Cry...

Read More
Title

Seberkas CahayaNYA...

Menunggu dan Berharap Banyak dariNYA... Jawaban dan Ampunan Setelah Doa-doa yang Kutambatkan.. Setiap Detik, Setiap Saat Sebelum Saat Akhir Hidupku Tiba...

Read More
Title

Pikirkan Dulu!

Pikirkan dan Pertimbangkan Semua Pilihan. Karena Kau Harus Memilih, Gunakan Kata Hatimu. Ambil Apa Yang Baik Dari Kisahku Kawan.. Semua Hikmah. Sekarang atau Tidak Sama Sekali..!!!?

Read More

Sejarah Hidup Rasulullah Muhammad SAW

October 19, 2011
 
BAGIAN KEDUAPULUH DELAPAN: TAHUN PERUTUSAN               (3/3)
 Muhammad Husain Haekal
 
 Kemudian  ada  segolongan  orang pada beberapa negara di Eropa
 yang memandang bahwa pendidikan  rohani  harus  disertai  pula
 dengan  pendidikan  jasmani, dan bahwa kebiasaan orang menutup
 seluruh badan atau sebagian anggota badannya sebenarnya  lebih
 membangkitkan  napsu  kelamin (sex) dalam jiwa orang lain, dan
 tentunya lebih-lebih lagi akan merusak moral,  daripada  kalau
 orang  itu  semua telanjang bulat. Maka orang-orang yang punya
 gagasan ini mulailah melaksanakan gagasannya, mulai mengadakan
 tempat-tempat  nudis  dalam  beberapa kota.6 Mereka mendirikan
 tempat-tempat yang dapat dikunjungi oleh siapa saja  yang  mau
 membiasakan  diri  dengan  pendidikan  jasmani  demikian  itu.
 Tetapi  begitu   gagasan   ini   tersebar   orang-orang   yang
 bertanggungjawab  dalam  beberapa  negara memandang tersebamya
 gejala-gejala  semacam  ini  akan  sangat  merusak  pendidikan
 akhlak  dan  membahayakan masyarakat. "Perkumpulan-perkumpulan
 nudis" ini dilarang, mereka yang bertanggungjawab atas gagasan
 itu  dikejar-kejar  dan  mengadakan  tempat-tempat  pendidikan
 jasmani semacam itu dilarang dengan undang-undang. Kita  tidak
 akan  sangsi,  bahwa bilamana gagasan ini sampai tersebar luas
 pada  suatu  bangsa  secara   keseluruhan,   pasti   ia   akan
 menyebabkan  timbulnya  pengumuman  perang  dari bangsa-bangsa
 lain atas bangsa itu dengan alasan bahwa hal ini akan  merusak
 nilai-nilai kehidupan rohani umat manusia, seperti yang pernah
 terjadi   dengan   timbulnya   peperangan-peperangan    karena
 budak-belian,  timbulnya  peperangan  atau  yang  semacam  itu
 karena memperdagangkan budak  kulit  putih  atau  perdagangan
 candu.

 Kenapa  terjadi  semua  itu?  Sebabnya ialah, karena kebebasan
 berpikir secara mutlak itu memang  dapat  diterima  selama  ia
 tetap  tersimpan  dalam  batas-batas  ucapan yang tidak sampai
 menyentuh tubuh masyarakat secara  membahayakan.  Akan  tetapi
 bilamana   pikiran   itu  akan  sampai  menyebabkan  timbulnya
 kerusakan pada masyarakat manusia maka penyebabnya  itu  harus
 diberantas;   juga   manifestasi   gagasan   itu  semua  harus
 diberantas,  bahkan  gagasannya  sendiri   harus   diberantas,
 meskipun  manifestasi  perang  ini berbeda-beda, sesuai dengan
 tingkat  kerusakan  dalam  masyarakat  sebagai   akibat   dari
 manifestasi  itu,  yang  dengan  bertahannya  itu  dikuatirkan
 membawa akibat dalam perkembangan etik, sosial dan ekonomi.
 
 Inilah kenyataan sosial yang sudah diakui  dan  disahkan  oleh
 peradaban  yang sedang berkuasa sekarang. Kalau kita masih mau
 menjelajahi terus manifestasi itu  serta  pengaruh-pengaruhnya
 dalam pelbagai bangsa, tentu akan terlalu panjang kita bicara,
 dan bukan pula tempatnya disini. Hanya saja orang  akan  dapat
 berkata,  bahwa  setiap  undang-undang  yang  tujuannya hendak
 membungkam setiap gerakan sosial, ekonomi atau  politik,  maka
 ini  berarti  perang  melawan  pikiran yang melahirkan gerakan
 itu, dan perang ini dapat dibenarkan sesuai dengan bahaya yang
 menimpa   masyarakat  manusia,  apabila  pikiran-pikiran  yang
 menjadi sasaran perang tersebut dilaksanakan.

 Kalau  kita  mau  menilai  seruan  Islam   dalam   memberantas
 kehidupan   syirik   dan   penganut-penganutnya   serta  dalam
 memerangi mereka sampai mereka itu patuh, dapat  dibenarkankah
 perang  demikian  ini  atau tidak dapat dibenarkan? Kita perlu
 sekali melihat peranan yang dimainkan oleh pikiran syirik  ini
 serta  tujuannya.  Apabila  sudah  ada  kata  sepakat mengenai
 betapa  besar  bahayanya  terhadap  masyarakat  manusia  dalam
 berbagai  zaman,  maka  pengumumam perang yang dicetuskan oleh
 Islam kepada mereka itu dapat sekali dibenarkan, bahkan  suatu
 kewajiban adanya.
 
 Kehidupan  syirik  yang  ada  pada waktu Muhammad a.s. membawa
 dakwah  agama  yang  benar  itu,  bukan  hanya   menggambarkan
 penyembahan berhala saja - dan kalau pun demikian adanya harus
 juga  diberantas,  sebab  adalah  suatu  ironi  terhadap  akal
 pikiran  dan  kehormatan  martabat manusia, bahwa manusia akan
 menyembah  batu   -   tetapi   kehidupan   syirik   ini   juga
 menggambarkan sekelompok tradisi, adat-istiadat dan kebiasaan,
 bahkan  menggambarkan  suatu  sistem  masyarakat  yang   lebih
 berbahaya  dari  perbudakan,  lebih berbahaya dari bolsyevisma
 dan lebih berbahaya dari segala yang  dapat  digambarkan  oleh
 otak  manusia  menjelang  akhir  abad  keduapuluh  ini. Mereka
 menggambarkan  cara  hidup  yang  menguburkan  bayi  perempuan
 hidup-hidup,  polygami  yang  tiada  terbatas, laki-laki boleh
 mengawini perempuan  sampai  tigapuluh,  empatpuluh,  seratus,
 tigaratus  atau  lebih  dari  itu.  Mereka menggambarkan suatu
 perbuatan riba dalam bentuknya yang paling  kotor  yang  dapat
 digambarkan   manusia,  juga  mereka  menggambarkan  kehidupan
 anarkhisma  moral  dalam   bentuknya   yang   paling   rendah.
 Masyarakat  Arab  pagan  itu sebenarnya adalah masyarakat yang
 paling jahat yang  pernah  dilahirkan  ke  tengah-tengah  umat
 manusia ini.
 
 Dari setiap orang yang jujur sangat saya harapkan kiranya akan
 dapat menjawab pertanyaan ini: Sekiranya  sekarang  ada  suatu
 masyarakat  manusia  membuat suatu sistem untuk mereka sendiri
 dengan segala tradisi, adat-istiadat  dan  kebiasaan  meliputi
 segala   perbuatan  menguburkan  anak  perempuan  hidup-hidup,
 polygami tak terbatas,  membolehkan  perbudakan  dengan  suatu
 sebab  atau  tanpa  sebab, eksploitasi harta-benda dengan cara
 yang  kejam,   kemudian   karena   itu   semua   lalu   timbul
 pemberontakan hendak menghancurkan dan mengikisnya habis-habis
 -  dapatkah  pemberontakan  demikian  itu  kita  tuduh  dengan
 fanatisma, dengan tindakan anti kebebasan berpikir? Kalau kita
 umpamakan, ada suatu bangsa  yang  sudah  puas  dengan  sistem
 sosial yang rendah ini dan sudah hampir pula menular sampai ke
 negara-negara lain, lalu negara-negara ini mengumumkan perang,
 dapat   juga   dibenarkan?   Bukankah  ini  lebih-lebih  dapat
 dibenarkan daripada Perang Dunia yang  baru  lalu  yang  telah
 menelan  jutaan  penduduk  dunia  ini tanpa suatu sebab selain
 karena sifat keserakahan dari pihak negara-negara imperialis?

 Dan kalau memang sudah begitu adanya, dimana pula nilai kritik
 para  Orientalis  itu  terhadap  ayat-ayat  yang sudah pembaca
 ikuti dari Surah  Bara'ah  dan  terhadap  seruan  Islam  dalam
 memberantas  syirik  dan  penganut-penganutnya  yang  berusaha
 hendak menegakkan suatu sistem dengan  segala  akibatnya  yang
 berbahaya seperti yang kita sebutkan tadi?
 
 Kalau  ini  sudah merupakan suatu kenyataan sejarah sehubungan
 dengan sistem yang berlaku di  tanah  Arab  di  bawah  naungan
 panji  syirik  dan  paganisma,  maka  juga  di  sana ada suatu
 kenyataan lain dalam sejarah  yang  bersumber  dari  kehidupan
 Rasul.   Sejak   ia  diutus  Tuhan  mengemban  Risalah  selama
 tigabelas tahun, dengan  segala  susah-payah  ia  mengorbankan
 segalanya,   mengajak   orang  ke  dalam  agama  Allah  dengan
 memberikan bukti dan mengajak mereka  berdiskusi  dengan  cara
 yang  baik.  Semua peperangan dan ekspedisi yang dilakukannya,
 sekali-kali   tidak   bersifat   agresi,   melainkan    selalu
 mempertahankan   sifatnya,   mempertahankan   kaum   Muslimin,
 mempertahankan kebebasan mereka melakukan dakwah agama,  agama
 yang  sudah  mereka  imani,  mereka  mengorbankan hidup mereka
 untuk agama itu.
 
 Seruan yang tegas dan sudah  cukup  jelas,  bahwa  orang-orang
 musyrik  itu patut dilawan - karena mereka kotor, mereka tidak
 dapat memegang janji dan piagam perianjian, mereka tidak  lagi
 dapat  memegang  sesuatu  amanat dan pertalian keluarga dengan
 orang-orang beriman - ayat-ayatnya turun pada akhir  ekspedisi
 Nabi  ke  Tabuk.  Apabila  Islam  turun  disuatu daerah dengan
 kehidupan paganisima yang sedang luas menjalar,  dan  berusaha
 hendak  menanamkan suatu sistem sosial dan ekonomi yang begitu
 merusak yang sudah ada di semenanjung itu tatkala Nabi diutus,
 lalu  datang kaum Muslimin mengajak mereka supaya meninggalkan
 cara semacam itu dan mari mengambil apa yang dibenarkan  Tuhan
 dan  meninggalkan apa yang dilarangNya - tidak juga mereka mau
 patuh - maka buat orang yang jujur tidak bisa  lain  ia  mesti
 berontak  terhadap  mereka,  memberantas  mereka sampai ajaran
 Tuhan ini selesai, dan yang tersebar luas hanya  keadilan  dan
 keimanan kepada Allah.
 
 Ayat-ayat  Bara'ah  (At-Taubah)  yang  dibacakan oleh Ali itu,
 demikian juga seruannya kepada orang banyak, bahwa orang kafir
 tidak   akan  masuk  surga,  bahwa  sesudah  tahun  ini  tidak
 dibenarkan  lagi  orang  musyrik  melakukan  ibadah  haji  dan
 melakukan  tawaf  di  Ka'bah  dengan telanjang - telah membawa
 hasil yang baik sekali. Sikap ragu yang tadinya tertanam dalam
 hati kabilah-kabilah, yang selama itu masih lambat-lambat akan
 menerima ajakan Islam - telah hilang samasekali.

 Dengan demikian negeri-negeri seperti  Yaman,  Mahra,  Bahrain
 dan  Yamama  masuk  Islam.  Sudah tak ada lagi pihak yang akan
 mengadakan perlawanan kepada Muhammad kecuali sejumlah  kecil,
 yang karena kecongkakannya malah berbuat dosa dan tertipu oleh
 golongannya  sendiri,  diantaranya  'Amir  bin't-Tufail,  yang
 pergi  bersama-sama  dengan  perutusan  Banu 'Amir yang hendak
 berlindung dibawah bendera Islam.  Tetapi  setelah  berhadapan
 dengan  Nabi,  'Amir  menolak  dan tidak mau menenma Islam. Ia
 ingin supaya ia dijadikan sekutu  Nabi.  Nabi  masih  berusaha
 meyakinkan supaya dia menerima Islam. Tetapi ia tetap menolak.
 Kemudian sambil keluar ia berkata:
 
 "Kota ini akan saya hujani dengan pasukan berkuda dan  tentara
 untuk melawan kamu."
 
 Lalu kata Muhammad:
 
 "Allahumma   ya  Allah!  Lindungi  aku  dari  perbuatan  'Amir
 bin't-Tufail!"
 
 'Amir pun lalu  pergi  hendak  menuju  kabilahhya.  Tetapi  di
 tengah  perjalanan  itu tiba-tiba ia terserang penyakit sampar
 di leher sampai ia menemui ajalnya ketika ia sedang berada  di
 rumah  seorang  wanita  dari  Banu  Salul. Ketika akan menemui
 ajalnya  berulang-ulang  ia  berkata:  "Oh  Banu  'Amir!   Ini
 penyakit  kelenjar  seperti  penyakit serdi pada unta dan mati
 pula di rumah wanita Banu Salul!"
 
 Juga Arbad b. Qais, ia tidak mau menerima Islam, ia kembali ke
 Banu  'Amir.  Tetapi  belum lama tinggal di tempat itu ia mati
 terbakar disambar petir, tatkala ia pergi naik unta yang  akan
 dijualnya.  Sungguh  pun begitu, penolakan 'Amir dan Arbad ini
 tidak mengalangi golongannya untuk  masuk  Islam.  Yang  lebih
 jahat lagi dari mereka itu semua ialah Musailima ibn Habib. la
 datang bersama-sama dengan perutusan Banu Hanifa dari  Yamama.
 Oleh   rombongan   itu  ia  ditinggalkan  di  belakang  dengan
 barang-barang, dan mereka  pergi  menemui  Rasulullah.  Ketika
 itulah  mereka  semua masuk Islam, dan oleh Nabi mereka diberi
 hadiah. Juga mereka menyebut-nyebut  tentang  Musailima,  yang
 oleh  Nabi  kemudian juga diberi hadiah seperti mereka, dengan
 katanya: "Dia  tidak  lebih  buruk  kedudukannya  di  kalangan
 kamu,"    yakni    karena    dia    menjagakan   barang-barang
 teman-temannya. Tetapi mendengar  kata-kata  itu  dari  mereka
 Musailima  lalu  mendakwakan  dirinya  nabi, dan menduga bahwa
 Tuhan mempersekutukannya dengan Muhammad dalam  kenabian  itu.
 Kepada  masyarakat  golongannya  ia  bersajak7 dan menggunakan
 kata-kata  dengan  mencoba-coba  hendak  meniru-niru   Qur'an:
 "Tuhan   memberikan   kenikmatan  kepada  yang  bunting.  Yang
 mengeluarkan nyawa bergerak. Dari antara  kulit  bawah  dengan
 isi lambung"8
 
 Musailima   menghalalkan   minuman  keras  dan  perzinaan  dan
 membebaskan  golongannya  dari  sembahyang.  Ia  aktif  sekali
 mengajak  orang  supaya  mempercayainya.  Selain  mereka  ini,
 orang-orang  Arab  dari   segenap   pelosok   jazirah   datang
 berduyun-duyun    menyambut   agama   Allah,   dipimpin   oleh
 orang-orang terpandang dan terhormat semacam Adi b. Hatim  dan
 'Amir  b.  Maidi  Karib.  Raja-raja Himyar juga telah mengutus
 orang membawa surat kepada Nabi menyatakan diri  mereka  masuk
 Islam.  Nabi  pun  menetapkan  dan  berkirim pula surat kepada
 mereka mengenai  hak  dan  kewajiban  mereka  menurut  syariat
 Allah.

 Sesudah lslam tersebar di bagian selatan semenanjung, Muhammad
 mengutus orang-orang yang mula-mula dalam Islam  supaya  dapat
 mengajarkan hukum dan memperdalam dan menguatkan agama mereka.
 
 Kita  tidak  akan  lama-lama  berhenti  pada masalah perutusan
 orang-orang Arab kepada Nabi itu seperti yang biasa  dilakukan
 oleh  penulis-penulis  dahulu,  sebab  masalahnya hampir sama,
 mereka semua bernaung di bawah bendera Islam. Ibn  Sa'd  dalam
 At-Tabaqat  'l-Kubra  telah  mengkhususkan  50  halaman  besar
 mengenai  perutusan-perutusan  Arab  ini  saja  kepada  Rasul.
 Kiranya  cukup  disini  kita menyebutkan nama-nama kabilah dan
 anak-kabilah yang punya perutusan.  Utusan-utusan  itu  datang
 dari:  Muzaina,  Asad,  Tamim,  'Abs, Fazara, Murra, Tha'laba,
 Muharib, Sa'd b. Bakr, Kilab, Ru'as b. Kilab, 'Uqail b.  Ka'b,
 Ja'da, Qusyair b. Ka'b, Banu'l-Bakka', Kinana, Asyja', Bahila,
 Sulaim, Hilal b.  'Amir,  'Amir  b.  Sha'  sha'a  dan  Thaqif.
 Utusan-utusan  Rabi'a  datang dari 'Abd'l-Qais, Bakr b. Wa'il,
 Taghlib, Hanifa dan Syaiban. Dari Yaman datang  utusan-utusan:
 Tayy  Tujib,  Khaulan,  Ju'fi,  Shuda',  Murad, Zubaid, Kinda,
 Shadif, Khusyain, Sa'd Hudhail, Bali, Bahra', Udhra,  Salaman,
 Juhaina,  Kalb,  Jarm,  Azd,  Ghassan  Harith b. Ka'b, Hamdan,
 Sa'd'l-Asyira, 'Ans, Dar, Raha, [dari daerahMadhhij],  Ghamid,
 Nakha',  Bajila,  Khath'am,  Asy'ari,  Hadzramaut,  Azd 'Uman,
 Ghafiq, Bariq, Daus, Thumala,  Hudan,  Aslam,  Judham,  Muhra,
 Himyar,  Najran dan Jaisyah. Demikian seterusnya, tiada sebuah
 kabilah atau anak-kabilah di Semenanjung itu yang tidak  masuk
 Islam, kecuali yang sudah kita sebutkan di atas. Demikian juga
 orang-orang   musyrik    penduduk    jazirah    itu,    mereka
 berlumba-lumba masuk Islam, dan dengan sendirinya meninggalkan
 penyembahan berhala. Sekarang seluruh tanah Arab sudah  bersih
 dari  berhala-berhala  dengan  segala  penyembahannya. Sesudah
 perjalanan ke Tabuk, selesailah semua itu secara sukarela  dan
 atas  kemauan  sendiri,  tanpa bersusah payah atau pertumpahan
 darah.
 
 Sekarang apa yang dilakukan pihak  Yahudi  dan  pihak  Nasrani
 terhadap  Muhammad,  dan  apa  pula  yang  dilakukan  Muhammad
 terhadap mereka?
 
 Catatan kaki:
 
  1 Qubba, ialah 'semacam kemah dalam bentuk rumah kecil
    bulat' (LA) yang tidak sama dengan kemah biasa (A).
    
  2 Harfiah, 'yang memerintah atau yang diperintah' yakni
    'adakah ia ditugaskan oleh Nabi memimpin jamaah haji atau
    Lkut dalam rombongan?' (A).
    
  3 Yakni yang ikut dalam rombongan haji di bawah pimpinan
    Abu Bakr (A).
    
  4 Oleh karena ayat-ayat yang dikutip ini cukup panjang,
    maka setiap ayat diberi bernomor (A)
    
  5 Harfiah berarti hari haji yang lebih besar,
    (al-hajj'l-akbar); menurut beberapa kitab tafsir berarti
    yang meliputi hari Arafat atau hari Nahr atau secara
    keseluruhan sebaliknya dari 'haji yang lebih kecil'
    (al-hajj'l-ashghar) (A).
    
  6 Nudism, ialah suatu gerakan yang mau melaksanakan cara
    hidup telanjang tanpa membeda-bedakan jenis kelamin,
    dimulai pada awal abad ke-20 di Jerman. dikenal dengan
    nama kelompok-kelompok Nackhtkultur ("kebudayaan
    telanjang"). Mereka terdiri umumnya dari orang-orang
    kelas menengah. Sebelum pecah Perang Dunia II, gerakan
    ini mulai meluas pada segenap lapisan, dari yang paling
    konservatif sampai kepada yang paling radikal. Dengan
    mengambil pola seperti di Jerman, perkumpulan-perkumpulan
    nudis ini kemudian berdiri pula di Perancis, Inggris,
    Skandinavia dan beberapa negara Eropa lainnya. Di Amerika
    Serikat dan di Kanada didirikan dalam tahun tigapuluhan.
    Gerakan ini terhenti karena pecah Perang Dunia II (A).
    
  7 Dari kata bahasa Arab saja'a, saj'an 'bicara dengan
    kata-kata dengan persamaan bunyi akhir kata seperti pada
    syair tanpa matera' (LA), dan 'saj', juga berarti manzera
    dukun' (LA). Sebaliknya susunan kata-kata dalam Qur'an
    tidak termasuk saja' karena tidak terikat pada asonansi,
    juga bukan prosa. Dalam pengertian bahasa Indonesia yang
    umum, kata 'sajak' sering berarti 'puisi' atau 'syair' (A).
    
  8 Dalam bahasa aslinya tersusun dalam bentuk sajak akhir (A).
 

0 komentar:

Post a Comment

Just select text on the page and get instant translation from Google Translate!
Google Translate Client