Selamat Datang Di Emye Private Blog
Membaca, mendengar, dan menterjemahkan Al Qur'an
Sedikit Bigraphy Singkat tentang Aku.
Title

Bapakku

Bapakku yang Sangat Tegas Akan Sesuatu yang Dia Anggap Fundamental, Berprinsip Kuat. Sangat Religius. Jawa Banyumasan. Gualakeee Poll, hehehe...

Read More
Title

Ibuku

Ibuku.., Seorang Wanita yang Sangat Kuat, Tegar dan Banyak Akal. Bisa Menjadi Seorang Ibu Sekaligus "seorang ayah" Juga. Smart dalam bertahan hidup, Sabar di Keseharian, Walau Galak Tapi Pemaaf... Saluut Untukmu Mah...!

Read More
Title

Aku Yang...

Inilah Yang Dulu Selalu Mencari Masalah, dan Terkena Masalah dan Hampir Terkubur Karenanya.. Berharap Maaf dariNYA, Kedua Orangtuaku dan Juga Kalian Semua.. Do'akan RidhoNYA Untukku ya.. Terimakasih Untuk Kalian Semua...

Read More
Title

Rumahku Hidupku..No Place Like Home

Di Sinilah Awal Semua Kisahku.., Di Awali Dengan Kasih Sayang dan Pengharapan dan Di Jalani Dengan Kegilaan lalu Berakhir dengan Keterpurukan. No More Fly..No More Sky and No More Cry...

Read More
Title

Seberkas CahayaNYA...

Menunggu dan Berharap Banyak dariNYA... Jawaban dan Ampunan Setelah Doa-doa yang Kutambatkan.. Setiap Detik, Setiap Saat Sebelum Saat Akhir Hidupku Tiba...

Read More
Title

Pikirkan Dulu!

Pikirkan dan Pertimbangkan Semua Pilihan. Karena Kau Harus Memilih, Gunakan Kata Hatimu. Ambil Apa Yang Baik Dari Kisahku Kawan.. Semua Hikmah. Sekarang atau Tidak Sama Sekali..!!!?

Read More

Sejarah Hidup Rasulullah Muhammad SAW

October 19, 2011
BAGIAN KEDUAPULUH DELAPAN: TAHUN PERUTUSAN               (2/3)
 Muhammad Husain Haekal
 
 Untuk maksud itu Nabi lalu mengutus Ali b. Abi Talib  menyusul
 Abu Bakr, dan berkhotbah menyampaikan perintah Allah dan Rasul
 itu kepada orang ramai  waktu  musim  haji  di  Arafat.  Dalam
 menunaikan  tugasnya  Ali  dapat  menyusul  Abu  Bakr dan kaum
 Muslinmin yang berangkat bersama-sama pergi haji  itu.  Begitu
 Abu Bakr melihatnya ia bertanya:
 
 "Amir atau ma'mur?"2
 
 "Ma'mur,"3 jawab Ali.
 
 Kemudian  diceritakannya  maksud  kedatangannya itu, dan bahwa
 Nabi mengutus dia kepada  orang  banyak  karena  dia  termasuk
 keluarganya.
 
 Bilamana  orang  sudah  berkumpul di Mina melaksanakan upacara
 haji, Ali berdiri di samping  Abu  Huraira,  dan  diserukannya
 kepada orang banyak dengan membaca firman Allah ini:4
 
 "Suatu  pernyataan  pemutusan hubungan dari Allah dan RasulNya
 kepada  orang-orang  musyrik  yang  telah  kamu  ikat   dengan
 perjanjian  (1).  Oleh  karena  itu, bolehlah kamu berjalan di
 muka bumi ini selama empat bulan dan  ketahuilah,  bahwa  kamu
 tidak  akan dapat melemahkan Tuhan dan Tuhan akan mencampakkan
 kehinaan kepada orang-orang kafir (2). Dan ini sebuah Maklumat
 dari Allah dan Rasul kepada umat manusia pada Hari Haji Akbar5
 bahwa Allah dan Rasul lepas tangan dari  orang-orang  musyrik.
 Tetapi  kalau  mau bertaubat, itu lebih baik buat kamu. Tetapi
 kalau  kamu  mengelak  juga,  ketahuilah,  kamu  takkan  dapat
 melemahkan Tuhan. Beritahukanlah kepada orang-orang yang kafir
 itu akan adanya siksa yang pedih  (3).  Kecuali  mereka,  yang
 telah  kamu  adakan  perjanjian dengan orang-orang musyrik dan
 tiada pula mereka melanggar sesuatu dalam perjanjian itu,  dan
 mereka  tidak  membantu  seseorang  dalam  memusuhi kamu, maka
 penuhilah perjanjian itu dengan mereka sampai batas  waktunya.
 Allah  menyukai  orang-orang  yang  teguh dalam kebenaran (4).
 Apabila bulan-bulan suci sudah lalu, orang-orang  musyrik  itu
 boleh  diperangi  dimana  saja kamu jumpai mereka, tangkap dan
 kepunglah  mereka  dan  intailah  mereka  pada  setiap  tempat
 penjagaan.   Tetapi  apabila  mereka  sudah  bertaubat,  sudah
 menjalankan salat dan mengeluarkan  zakat,  biarkanlah  mereka
 bebas   berjalan.   Sesungguhnya   Allah  Maha  Pengampun  dan
 Penyayang (5). Dan apabila ada seseorang  dari  pihak  musryik
 itu  meminta  perlindungan  (suaka)  kepadamu,  lindungilah ia
 supaya sempat ia mendengar Firman Allah, kemudian  antarkanlah
 ia  ke tempat vang aman. Demikianlah, sebab mereka orang-orang
 yang tidak mengetahui (6). Bagaimana mungkin di hadapan  Allah
 dan  RasulNya  akan  ada  suatu  perjanjian dengan orang-orang
 musyrik; kecuali yang  telah  kamu  adakan  perjanjian  dengan
 mereka  di  dekat  Masjid'l-Haram.  Maka selama mereka berlaku
 lurus kepada kamu, hendaklah kamu berlaku  lurus  juga  kepada
 mereka;  sebab  Allah  menyukai  orang-orang  yang teguh dalam
 kebenaran (7).  Bagaimana  mungkin  (ada  perjanjian  demikian
 itu),  padahal  bilamana  mereka  dapat menguasai kamu, mereka
 tidak akan menghormat kamu, baik dalam tali  kekeluargaan  mau
 pun  dalam  perjanjian.  Mereka menyenangkan kamu dengan mulut
 (manis) tapi hati mereka sebaliknya. Dan kebanyakan mereka itu
 orang-orang  fasik  (8).  Ayat-ayat  Tuhan  mereka jual dengan
 harga murah dan mereka mau menghalangi orang dari jalan Allah.
 Memang  buruk  sekali  perbuatan  mereka itu (9). Mereka tidak
 lagi menghormati orang beriman, baik  dalam  kekeluargaan  mau
 pun dalam perjanjian. Mereka itulah orang-orang yang melanggar
 batas (10). Akan tetapi  bila  mereka  bertaubat,  menjalankan
 sembahyang   dan   mengeluarkan   zakat,   maka   mereka   itu
 saudara-saudaramu seagama. Ayat-ayat itu Kami  uraikan  kepada
 mereka  yang  mau  mengerti (11). Tetapi bilamana mereka sudah
 melanggar sumpah mereka sendiri sesudah perjanjian mereka itu,
 dan mereka memaki agamamu, maka perangilah pemuka-pemuka orang
 kafir itu - mereka orang-orang yang tak dapat menahan  diri  (
 12).  Kamu  tidak  mau  melawan  golongan yang telah melanggar
 sumpahnya sendiri, padahal  mereka  sudah  berkonmplot  hendak
 mengusir  Rasul,  dan  mereka  itulah  yang pertama kali mulai
 memerangi kamu. Takutkah kamu  kepada  mereka?  Padahal  Allah
 yang  harus  lebih  ditakuti,  kalau  kamu orang-orang beriman
 (13). Lawanlah mereka itu! Tuhan akan menyiksa mereka  melalui
 tangan  kamu, Allah akan menista mereka dan akan menolong kamu
 melawan mereka, akan melegakan hati orang-orang beriman  (14).
 Tuhan  akan  menghapuskan kemarahan hati mereka, akan menerima
 taubat siapa saja yang dikehendakiNya. Allah Maha  Mengetahui,
 Maha  Bijaksana  (  15).  Adakah kamu mengira, bahwa kamu akan
 dibiarkan begitu saja, padahal Allah  belum  membuktikan  kamu
 yang  benar  berjuang  dan  tiada pula mengambil sebagai teman
 akrabnya, selain Allah, Rasul dan orang-orang  beriman.  Allah
 Maha   Mengetahui   apa   yang  kamu  perbuat  (16).  Bukanlah
 orang-orang musyrik itu yang  akan  memeriahkan  mesjid-mesjid
 Allah,  karena mereka sudah mengakui sendiri kekufuran mereka.
 Perbuatan mereka itu rendah  sekali,  dan  mereka  akan  kekal
 dalam   api   neraka   (17).   Tetapi  yang  akan  memeriahkan
 mesjid-mesjid Allah ialah  orang  yang  sudah  beriman  kepada
 Allah  dan  hari  kemudian,  serta  menjalankan sembahyang dan
 mengeluarkan zakat dan tidak takut  kepada  siapa  pun  selain
 kepada  Allah.  Mereka  inilah  yang  diharapkan akan mendapat
 petunjuk  (18).  Pemberian  minuman  kepada  jemaah  haji  dan
 mengurus  Mesjid  Suci  adakah  kamu samakan dengan orang yang
 beriman kepada Allah dan hari kemudian serta berjuang di jalan
 Allah?  Dalam  pandangan  Tuhan mereka tidak sama. Allah tidak
 memberi  petunjuk  kepada  orang-orang  yang  bersalah   (19).
 Orang-orang yang beriman, yang berhijrah dan berjuang di jalan
 Allah dengan harta dan jiwaraga mereka dalam  pandangan  Allah
 lebih  tinggi  derajatnya;  dan mereka itulah orang-orang yang
 mendapat kemenangan  (20).  Tuhan  memberikan  berita  gembira
 kepada  mereka  dengan  rahmat, keridaan dan surga daripadaNya
 buat mereka. Disana tempat kesenangan abadi (21). Mereka kekal
 selalu   disana.  Pahala  yang  besar  ada  pada  Tuhan  (22).
 Orang-orang beriman! Janganlah kamu menjadikan  bapa-bapa  dan
 saudara-saudaramu  itu  sebagai  wakil-wakil kamu kalau mereka
 lebih mengutamakan kekufuran daripada  iman;  dan  barangsiapa
 mengambil mereka menjadi wakil, mereka itulah orang-orang yang
 aniaya (23). Ya, katakanlah: Kalau bapa-bapa  kamu,  anak-anak
 kamu,  saudara-saudara  dan  isteri-isteri kamu serta keluarga
 kamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang  kamu
 kuatirkan  akan  menjadi rugi, tempat-tempat tinggal yang kamu
 senangi, semua  itu  lebih  kamu  cintai  daripada  Allah  dan
 RasulNya   serta   daripada  berjuang  di  jalan  Allah,  maka
 tunggulah  sampai  Allah  memberikan  keputusan.  Allah  tidak
 memberikan  bimbingan  kepada  orang-orang  fasik  (24). Allah
 telah menolong kamu pada beberapa tempat  dan  pada  Peristiwa
 Hunain,  tatkala  kamu merasa bangga sekali karena jumlah kamu
 yang besar. Tetapi ternyata jumlah yang besar itu sedikit  pun
 tidak  menolong kamu, dan bumi yang seluas ini pun terasa amat
 sempit olehmu, lalu kamu berbalik  mundur  (25).  Sesudah  itu
 Tuhan  menurunkan  perasaan  tenang  kedalam  hati  Rasul  dan
 orang-orang beriman serta diturunkanNya pula balatentara  yang
 tidak  kamu  lihat,  dan  disiksaNya orang-orang kafir itu dan
 memang itulah balasan buat orang-orang kafir (16). Sesudah itu
 kemudian    Allah    menerima    taubat    barangsiapa    yang
 dikehendakiNya.  Allah  Maha  Pengampun  dan  Penyayang  (27).
 Orang-orang  beriman! Ingatlah, orang-orang musyrik itu kotor.
 Sebab itu. sesudah ini, janganlah mereka memasuki Mesjid Suci,
 dan  kalau  kamu kuatir akan menjadi miskin, maka Tuhan dengan
 karuniaNya  akan  memberikan  kekayaan   kepada   kamu.   Jika
 dikehendaki,  sesungguhnya Tuhan Maha Tahu dan Bijaksana (28).
 Perangilah orang-orang yang tidak  beriman  kepada  Allah  dan
 Hari Kemudian dan tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan
 oleh Allah dan RasulNya, dan tidak pula beragama menurut agama
 yang  benar.yaitu  orang-orang  yang  sudah mendapat Al-Kitab,
 sampai mereka membayar jizya dengan patuh dalam keadaan tunduk
 (29). Orang-orang Yahudi berkata: 'Uzair itu putera Allah, dan
 orang-orang  Nasrani  berkata:  'Almasih  itu  putera  Allah,.
 Demikianlah  kata-kata  mereka,  menurut  mulut mereka. Mereka
 meniru-niru  perkataan  orang-orang  kafir  masa  dulu.  Tuhan
 mengutuk  mereka.  Bagaimana  mereka sampai dipalingkan? (30).
 Mereka  menjadikan  pendeta-pendeta  dan  rahib-rahib   mereka
 sebagai  tuhan  selain Allah, dan al-Masih putera Mariam (juga
 mereka pertuhan), padahal mereka diperintahkan hanya menyembah
 Tuhan  Yang  Maha Esa. Tiada tuhan selain Dia. Maha Suci Allah
 dari apa yang mereka  persekutukan  (31).  Mereka  berkehendak
 memadamkan  Nur  ilahi  dengan  mulut  mereka. Tetapi kehendak
 Tuhan  hanya  akan  menyelesaikan  pancaran   cahayaNya   itu,
 meskipun  tidak  disukai  orang-orang  kafir (32). Dialah Yang
 telah mengutus RasulNya dengan  membawa  Petunjuk  Qur'an  dan
 agama  yang  benar  untuk  dimenangkanNya  atas  semua  agama,
 meskipun  tidak  disukai  oleh   orang-orang   musyrik   (33).
 Orang-orang   beriman!   Banyak   sekali   para   pendeta  dan
 rahib-rahib memakan harta orang dengan jalan  yang  batil  dan
 mereka  merintangi  orang  dari  jalan  Allah. Dan mereka yang
 menimbun emas dan perak  dan  tidak  menafkahkannya  di  jalan
 Allah,  beritahukanlah  kepada  mereka adanya siksa yang pedih
 (34). Tatkala semuanya  dipanaskan  dalam  api  jahanam,  lalu
 dengan  itu  dahi  mereka,  lambung mereka dan punggung mereka
 dibakar. Inilah harta-bendamu yang kamu  timbun  untuk  dirimu
 sendiri.  Sebab  itu,  rasakan  sekarang  akibat apa yang kamu
 timbun itu (35). Sebenarnya  bilangan  bulan  dalam  pandangan
 Tuhan  ialah duabelas bulan. Demikian ditentukan Allah tatkala
 Ia menciptakan langit dan bumi, diantaranya  ada  empat  bulan
 suci.  Itulah  ketentuan  agama  yang  lurus.  Oleh karena itu
 janganlah kamu menganiaya diri  kamu  dalam  bulan-bulan  itu.
 Lawanlah  orang-orang  musyrik  itu semua, seperti mereka juga
 memerangi kamu semua. Ketahuilah,  Allah  beserta  orang-orang
 yang teguh bertakwa (36).(Qur'an, 9: 1-36)
 
 Ketika  itu  Ali  berdiri  di  tengah-tengah orang yang sedang
 menunaikan upacara haji di Mina.  Dibacakannya  kepada  mereka
 itu  ayat-ayat Surah At-Taubah, yang di sini saya kutip secara
 keseluruhan, dengan maksud seperti yang  akan  saya  terangkan
 kemudian.   Selesai  membaca  ia  berhenti  sejenak,  kemudian
 serunya lagi kepada orang ramai itu:

 "Saudara-saudara! Orang kafir tidak akan masuk surga.  Sesudah
 tahun  ini  orang  musyrik  tidak  boleh lagi naik haji, tidak
 boleh lagi bertawaf di Ka'bah  dengan  telanjang.  Barangsiapa
 terikat  oleh  suatu  perjanjian dengan Rasulullah s.a.w. maka
 itu tetap berlaku sampai pada waktunya."
 
 Ali menyampaikan keempat perintah itu di  tengah-tengah  orang
 ramai,  kemudian  sesudah itu kepada mereka diberi waktu empat
 bulan supaya  masing-masing  golongan  itu  sempat  pulang  ke
 daerah  dan  negeri  masing-masing.  Sejak  itu  tiada seorang
 musyrik lagi mengerjakan  haji,  tiada  lagi  orang  telanjang
 bertawaf  di Ka'bah. Juga sejak itulah dasar tempat berdirinya
 suatu negara Islam diletakkan.
 
 Karena dasar ini pulalah maka disini saya kutip  bagian-bagian
 permulaan  Surah  At-Taubah  itu  secara  keseluruhan.  Dengan
 hasrat supaya dasar itu diketahui oleh semua orang  Arab.  Ali
 bukan  saja  membacakan ayat-ayat Bara'ah (At-Taubah) itu pada
 musim haji saja - menurut suatu sumber  yang  sudah  disetujui
 melainkan   juga   sesudah   itu   pun  dibacakannya  pula  di
 rumah-rumah mereka - demikian sumber-sumber lain  menyebutkan.
 Kalau  orang membaca bagian-bagian permulaan Surat Bara'ah ini
 lalu diulang membacanya dan  diteliti  dengan  seksama,  orang
 akan  merasakan  sekali  bahwa itulah dasar ideal dalam bentuk
 yang  paling  jelas  bagi  setiap  negara  yang  baru  tumbuh.
 Turunnya  Surah  Bara'ah  ini  secara  keseluruhan  ialah pada
 ekspedisi terakhir yang dilakukan Nabi. Setelah penduduk Tatif
 datang  menyatakan  diri  sebagai  keluarga  agama  baru  ini,
 setelah seluruh Hijaz berikut Tihama dan Najd bernaung dibawah
 bendera  Islam,  dan  setelah  sebagian  besar kabilah-kabilah
 selatan semenanjung menyatakan diri  tunduk  kepada  Muhammad
 dan  bergabung  kedalam  ajaran agamanya. ketika itulah tampak
 hikmah sejarah turunnya ayat-ayat yang mengatur  dasar  negara
 ideal  sampai pada waktu itu. Supaya negara menjadi kuat, maka
 ia harus mempunyai suatu ideologi  ideal  yang  umum  sifatnya
 dapat  dijadikan  keyakinan masyarakat dan semua bersedia pula
 membelanya dengan segala  kekuatan  dan  kemampuan  yang  ada.
 Dalam  hal  ini  mana pula ada suatu ideologi yang lebih besar
 daripada  keimanan  kepada  Allah  Yang  Maha  Esa  dan  tidak
 bersekutu.  Dan  ideologi  yang  mana  pula  yang  lebih besar
 pengaruhnya dalam jiwa manusia daripada suatu kesadaran  bahwa
 ia  merasa  dirinya  berhubungan  dengan  Alam  dengan  segala
 manifestasinya  yang  paling  tinggi.  Tak  ada   yang   dapat
 menguasai  dirinya  selain  Allah  dan  hanya Allah pula dapat
 mengawasi hati nuraninya. Apabila  ada  orang  yang  menentang
 ideologi umum yang harus menjadi dasar negara ini, maka mereka
 itu ialah orang-orang fasik, orang-orang yang mau  menyebarkan
 benih-benih pergolakan perang saudara dan fitnah yang merusak.
 Oleh karena itu, terhadap orang-orang semacam itu tidak  boleh
 ada  suatu  perjanjian.  Negara  harus memerangi mereka. Kalau
 pembangkangan mereka terhadap ideologi umum itu bersifat  liar
 dan  tak  terkemudikan,  mereka  harus diperangi sampai mereka
 tunduk.  Kalau  pembangkangannya  terhadap  ideologi  bersifat
 tidak liar dan dapat dikendalikan - seperti halnya dengan Ahli
 Kitab - maka mereka wajib  membayar  jizyah  dengan  taat  dan
 patuh pada peraturan yang berlaku.

 Dari  tinjauan  kita  mengenai  arti ayat-ayat Surah At-Taubah
 yang sudah kita baca itu, dari  segi  sejarah  dan  sosiologi,
 tentu  akan  mengantarkan  kita  pada  penilaian itu juga. Dan
 setiap orang yang jujur dan beritikad baik, akan  kesana  pula
 penilaiannya.   Akan  tetapi,  mereka  yang  telah  memberikan
 tanggapan kepada Rasul dengan cara yang sudah melampaui  batas
 itu,  akan  meninggalkan  tinjauan  demikian  ini. Mereka akan
 menafsirkan ayat dalam Surah At-Taubah yang sudah begitu jelas
 dan  kuat  itu dengan mengatakan, bahwa hal itu akan mendorong
 orang jadi fanatik, yang sudah tidak sesuai lagi  dengan  jiwa
 toleransi  peradaban  dewasa  ini; akan mendorong orang supaya
 mengejar dan membunuh  orang-orang  musyrik  dimana  saja  ada
 orang-orang  yang  beriman  - tanpa mengenal ampun dan kasihan
 lagi, juga mendorong orang membuat  undang-undang  atas  dasar
 tirani.
 
 Demikian   inilah   kata-kata  yang  sering  kita  baca  dalam
 buku-buku  kaum  Orientalis.  Kata-kata  ini  sangat   menarik
 pikiran  orang  yang memang belum matang dalam masalah-masalah
 kritik sosial dan sejarah,  dalam  kalangan  Muslimin  sendiri
 sekali  pun.  Kata-kata  demikian  itu  sebenarnya sama sekali
 tidak sesuai  dengan  kenyataan  sejarah,  juga  tidak  sesuai
 dengan  kenyataan  sosial.  Hal inilah - yang dalam penafsiran
 mereka mengenai Surah At-Taubah seperti  yang  kita  sebutkan,
 dan   yang   serupa   itu  pula  yang  banyak  terdapat  dalam
 surah-surah lain dalam Qur'an yang menyebabkan  orang  membuat
 suatu  penafsiran  yang  sama  sekali  tak dapat diterima oleh
 logika dan kenyataan dalam sejarah  Rasul,  juga  bertentangan
 dengan  rangkaian sejarah hidup Nabi Besar itu sejak ia diutus
 Allah  membawa  agama  ini  sampai  ia  berpulang  kembali  ke
 rahmatullah.

 Untuk  menjelaskan  hal  ini,  baik  juga  kalau kita bertanya
 mengenai dasar ideal peradaban  yang  berlaku  sekarang,  lalu
 kita  bandingkan  dengan  dasar ideal seperti yang dibawa oleh
 Muhammad itu. Dasar ideal peradaban yang  berlaku  dewasa  ini
 ialah  kebebasan  berpikir yang tidak terbatas, dan hanya cara
 menyatakannya dibatasi  dengan  undang-undang.  Dan  kebebasan
 berpikir  inilah  yang  lalu  dijadikan  suatu  ideologi, yang
 dibela orang dan bersedia ia berkorban untuk itu. Ia  berjuang
 dan  berperang  mati-matian  hendak  mewujudkan  hal  itu, dan
 menganggap semua itu sebagai kejayaan yang  patut  dibanggakan
 oleh  setiap  generasi,  dan  dibanggakan  juga  terhadap masa
 lampau Karena itu pulalah Orientalis-orientalis  seperti  yang
 kita sebutkan itu berkata:
 
 "Ajaran  Islam  yang  hendak  memerangi  orang  yang tidak mau
 beriman kepada Tuhan dan  Hari  Kemudian,  ialah  ajaran  yang
 menyuruh  orang  jadi  fanatik.  Sebenarnya  ini  bertentangan
 dengan kebebasan berpikir."
 
 Ini  suatu  pemalsuan  yang  memalukan,  apabila  kita   sudah
 mengetahui  bahwa  nilai  pikiran itu terletak pada ajaran dan
 perbuatannya.  Islam  tidak  menyuruh  menentang   orang-orang
 musyrik  penduduk semenanjung itu, kalau saja mereka patuh dan
 tidak  mengajak  orang  melakukan  syirik  dan  menyuruh  pula
 melaksanakan  upacaranya.  Peradaban yang sedang berkuasa (the
 ruling culture) sekarang, dalam memerangi pikiran-pikiran yang
 berlawanan   dengan   situasi   ideologi  itu  sudah  melebihi
 perlawanan kaum Muslimin terhadap  orang-orang  musyrik.  Juga
 peradaban  yang  berkuasa sekarang ini seribu kali lebih jahat
 dibandingkan dengan jizya yang  berlaku  terhadap  orang  yang
 dianggap Ahli Kitab itu.

 Sengaja  disini kita tidak akan mengambil contoh kejadian dulu
 ketika terjadi gerakan pemberantasan perdagangan budak-belian,
 sekali  pun  mereka  yang  bekerja dalam perdagangan ini yakin
 sekali bahwa hal itu tidak dilarang. Kita tidak mengambil  ini
 sebagai  contoh,  supaya  jangan  ada yang berkata, bahwa kita
 bukan tidak menyetujui adanya perdagangan semacam itu meskipun
 Islam tidak menyuruh lebih daripada memberantas apa yang tidak
 disetujuinya itu. Sebaliknya Eropa sekarang, Eropa yang  punya
 peradaban  yang  sedang  berkuasa  itu,  dengan  dibantu  oleh
 Amerika, oleh  kekuatan-kekuatan  bersenjata  di  Asia  bagian
 selatan   dan   Timur   Jauh,  telah  pula  memerangi  gerakan
 bolsyevisma  (komunisma),   dan   bersedia   berperang   terus
 mati-matian.  Kami di Mesir ini pun bersedia pula bersama-sama
 dengan  peradaban  yang  sedang  berkuasa  ini  memerangi  dan
 memberantas  bolsyevisma,  meskipun  dalam hal ini bolsyevisma
 tidak lebih  dari  suatu  gagasan  ekonomi  yang  mau  melawan
 gagasan  lain  yang dianut oleh peradaban yang sedang berkuasa
 sekarang itu. Adakah  seruan  Islam  yang  hendak  memberantas
 orang-orang  syirik  yang  telah  melanggar  perjanjian  Tuhan
 setelah  disahkan  itu  sebagai  suatu  seruan   biadab   yang
 menganjurkan  fanatisma  dan  antikebebasan? Sebaliknya seruan
 yang  hendak  memberantas  bolsyevisma  yang  merusak  susunan
 masyarakat  itu,  dalam  peradaban  yang  sedang  berkuasa ini
 dipandang sebagai seruan yang menganjurkan kebebasan  berpikir
 dan berideologi dan patut dihormati?
 
                                     (bersambung ke bagian 3/3)
 

0 komentar:

Post a Comment

Just select text on the page and get instant translation from Google Translate!
Google Translate Client