Selamat Datang Di Emye Private Blog
Membaca, mendengar, dan menterjemahkan Al Qur'an
Sedikit Bigraphy Singkat tentang Aku.
Title

Bapakku

Bapakku yang Sangat Tegas Akan Sesuatu yang Dia Anggap Fundamental, Berprinsip Kuat. Sangat Religius. Jawa Banyumasan. Gualakeee Poll, hehehe...

Read More
Title

Ibuku

Ibuku.., Seorang Wanita yang Sangat Kuat, Tegar dan Banyak Akal. Bisa Menjadi Seorang Ibu Sekaligus "seorang ayah" Juga. Smart dalam bertahan hidup, Sabar di Keseharian, Walau Galak Tapi Pemaaf... Saluut Untukmu Mah...!

Read More
Title

Aku Yang...

Inilah Yang Dulu Selalu Mencari Masalah, dan Terkena Masalah dan Hampir Terkubur Karenanya.. Berharap Maaf dariNYA, Kedua Orangtuaku dan Juga Kalian Semua.. Do'akan RidhoNYA Untukku ya.. Terimakasih Untuk Kalian Semua...

Read More
Title

Rumahku Hidupku..No Place Like Home

Di Sinilah Awal Semua Kisahku.., Di Awali Dengan Kasih Sayang dan Pengharapan dan Di Jalani Dengan Kegilaan lalu Berakhir dengan Keterpurukan. No More Fly..No More Sky and No More Cry...

Read More
Title

Seberkas CahayaNYA...

Menunggu dan Berharap Banyak dariNYA... Jawaban dan Ampunan Setelah Doa-doa yang Kutambatkan.. Setiap Detik, Setiap Saat Sebelum Saat Akhir Hidupku Tiba...

Read More
Title

Pikirkan Dulu!

Pikirkan dan Pertimbangkan Semua Pilihan. Karena Kau Harus Memilih, Gunakan Kata Hatimu. Ambil Apa Yang Baik Dari Kisahku Kawan.. Semua Hikmah. Sekarang atau Tidak Sama Sekali..!!!?

Read More

Utbah bin Ghazwan

January 3, 2012

Utbah bin Ghazwan berperawakan tinggi dengan muka bercahaya dan rendah hati, termasuk angkatan pertama masuk Islam, ada diantara Muhajirin pertama yang hijrah ke Habsyi, dan yang hijrah ke Madinah. Beliau termasuk pemanah pilihan yang jumlahnya tidak banyak yang telah berjasa besar di jalan Allah.
Beliau adalah orang terakhir dari kelompok tujuh perintis yang bai'at berjanji setia, dengan menjabat tangan kanan Rasulullah dengan tangan kanan mereka, bersedia menghadapi orang-orang Quraisy yang sedang memegang kekuatan kekuasaan yang gemar berbuat zalim dan aniaya. Sejak hari pertama dimulainya da'wah dengan penuh penderitaan dan kesulitan, Utbah dan kawan-kawan telah memegang teguh suatu perinsip hidup yang mulia, yang kemudian menjadi obat dan makanan bagi hati nurani manusia dan telah berkembang luas pada generasi selanjutnya. Utbah ada diantara sahabat yang diperintahkan oleh Rasulullah untuk Hijrah ke Habsy , tetapi ia begitu rindu kepada Rasulullah sehingga ia tidak betah untuk menetap disana, kembali ia menjelajah daratan dan lautan untuk kembali ke Makah untuk hidup disisi Rasulullah hingga saatnya hijrah ke Madinah.

Semenjak orang-orang Quraisy melakukan gangguan dan melancarkan peperangan, Utbah selalu membawa panah dan tombaknya, beliau sangat ahli melemparkan tombak dan memanah dengan ketepatan yang luar biasa. Setelah Rasulullah wafat , Utbah tidak hendak meletakan senjatanya , beliau tetap berkelana berperang di jalan Allah.
Amirul Mu'minin Umar mengirim Utbah ke Ubullah untuk membebaskan negeri itu dari pendudukan tentara Persi yang hendak menjadikannya sebagai gerbang untuk menghancurkan kekuatan Islam yang sedang menyebar ke wilayah-wilayah jajahan Persi. Berkatalah Umar ketika hendak melepaskan pasukan Utbah, "Berjalanlah anda bersama anak buah anda, hingga sampai batas terjauh dari negeri Arab, dan batas terdekat negeri Persi...! Pergilah dengan restu Allah dan berkahnya...! Serulah ke jalan Allah siapa yang mau dan bersedia...! Dan siapa yang menolak hendaklah ia membayar pajak...! Dan bagi setiap penantang, maka pedang bagiannya, tanpa pilih bulu...! Tabahlah menghadapi musuh serta taqwalah kepada Allah Tuhanmu...!"

Ketika pasukannya yang kecil telah berhadapan dengan pasukan balatentara Persi yang terkuat , Utbah berseru, "Allahu akbar, shadaqa wa'dah " , " Allah Maha besar, Ia menepati janjiNya." Ternyata Benarlah Janji Allah, tak lama setelah terjadi pertempuran, Ubullah dapat di tundukan.
Ditempat itu Utbah membangun kota Basrah dan membangun sebuah masjid besar di dalamnya. Kemudian beliau bermaksud untuk kembali ke Madinah, tetapi Amirul Mu'minin memerintahkan beliau untuk tetap disana memimpin pemerintahan di Basrah .

Utbah pun mentaati perintah Amirul Mu'minin, membimbing rakyat melaksanakan shalat, mengajarkan masalah agama, menegakkan hukum dengan adil, dan memberikan contoh tentang kezuhudan, wara' dan kesederhanaan. Dengan tekun dikikisnya pola hidup mewah dan berlebihan sehingga menjengkelkan mereka yang selalu memperturutkan hawa nafsu. Pernah dalam suatu pidato beliau berkata, "Demi Allah, sesungguhnya telah kalianlihat aku bersama Rasulullah saw sebagai salah satu seorang kelompok tujuh, yang tak punya makanan kecuali daun-daun kayu, sehingga bagian mulut kami pecah-pecah dan luka-luka. Disuatu hari aku beroleh rezeki sehelai baju burdah, lalu kubelah dua, yang sebelah kuberikan kepada Sa'ad bin Malik dan sebelah lagi kupakai untuk diriku...!"

Utbah sangat takut terhadap dunia yang akan merusak agamanya dan kaum muslimin, sehingga beliau selalu mereka untuk hidup sederhana dan zuhud terhadap dunia.
Namun banyak yang hendak mempengaruhi beliau untuk bersikap sebagaimana penguasa yang penduduknya menghargai tanda tanda lahiriah dan gemerlapan kemewahan. Tetapi utbah menjawab kepada mereka, "Aku berlindung diri kepada Allah dari sanjungan orang terhadap diriku karena kemewahan dunia, tetapi kecil pada sisi Allah..!"

Dan tatkala dilihatnya rasa keberatan pada wajah-wajah orang banyak karena sikap kerasnya membawa mereka kepada hidup sederhana, berkatalah ia kepada mereka, "
Besok lusa akan kalian lihat pimpinan pemerintahan dipegang orang lain menggantikan daku..."
Dan datanglah musim haji, pergilah Utbah menunaikan ibadah haji sementara pemerintahan Basrah diwakilkan kepada salah seorang temannya. Setelah melaksanakan ibadahnya beliau menghadap Amirul Mu'minin di Madinah untuk mengundurkan diri dari pemerintahan. Tetapi Amirul Mu'minin menolak dengan mengucapkan kalimat yang sering diucapkan kepada otrang-orang zuhud seperti utbah, "Apakah kalian hendak menaruh amanat diatas pundakku..!, kemudian kalian tinggalkan aku memikulnya seorang diri..? Tidak demi Allah tidak kuizinkan selama-lamanya..!".

Oleh karena itu tidak ada pilihan bagi Utbah kecuali taat dan patuh. Dan beliau hendak kembali ke Basrah. Sebelum naik kendaraannya ia menghadap kearah kiblat, lalu mengangkat kedua telapak tangannya yang lemah lungai ke langit sambil memohon kepada Allah azza wajalla agar ia tidak dikembalikan ke Basrah dan tidak pula menjadi pemimpin pemerintahan selama-lamanya.
Dan Allah memperkenankan du'anya, dalam perjalanannya menuju Basrah, Allah memanggil kepangkuanNya dengan menyediakan kesempurnaan nikmat dan kesempurnaan suka cita karena pengorbanan dan baktinya , kezuhudan dan kesahajaanya.

0 komentar:

Post a Comment

Just select text on the page and get instant translation from Google Translate!
Google Translate Client