Selamat Datang Di Emye Private Blog
Membaca, mendengar, dan menterjemahkan Al Qur'an
Sedikit Bigraphy Singkat tentang Aku.
Title

Bapakku

Bapakku yang Sangat Tegas Akan Sesuatu yang Dia Anggap Fundamental, Berprinsip Kuat. Sangat Religius. Jawa Banyumasan. Gualakeee Poll, hehehe...

Read More
Title

Ibuku

Ibuku.., Seorang Wanita yang Sangat Kuat, Tegar dan Banyak Akal. Bisa Menjadi Seorang Ibu Sekaligus "seorang ayah" Juga. Smart dalam bertahan hidup, Sabar di Keseharian, Walau Galak Tapi Pemaaf... Saluut Untukmu Mah...!

Read More
Title

Aku Yang...

Inilah Yang Dulu Selalu Mencari Masalah, dan Terkena Masalah dan Hampir Terkubur Karenanya.. Berharap Maaf dariNYA, Kedua Orangtuaku dan Juga Kalian Semua.. Do'akan RidhoNYA Untukku ya.. Terimakasih Untuk Kalian Semua...

Read More
Title

Rumahku Hidupku..No Place Like Home

Di Sinilah Awal Semua Kisahku.., Di Awali Dengan Kasih Sayang dan Pengharapan dan Di Jalani Dengan Kegilaan lalu Berakhir dengan Keterpurukan. No More Fly..No More Sky and No More Cry...

Read More
Title

Seberkas CahayaNYA...

Menunggu dan Berharap Banyak dariNYA... Jawaban dan Ampunan Setelah Doa-doa yang Kutambatkan.. Setiap Detik, Setiap Saat Sebelum Saat Akhir Hidupku Tiba...

Read More
Title

Pikirkan Dulu!

Pikirkan dan Pertimbangkan Semua Pilihan. Karena Kau Harus Memilih, Gunakan Kata Hatimu. Ambil Apa Yang Baik Dari Kisahku Kawan.. Semua Hikmah. Sekarang atau Tidak Sama Sekali..!!!?

Read More

Hendropriyono klaim 'terorisme' tumbuh subur di habitat masyarakat 'fundamentalis' (?)

October 20, 2011
Rasul Arasy
Rabu, 19 Oktober 2011 15:26:32
Hits: 0
JAKARTA (Arrahmah.com) Bekas Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) A.M. Hendropriyono mengklaim bahwa ideologi sebagai akar masalah ‘terorisme’ tumbuh subur di habitat masyarakat ‘fundamentalis’.
“Terutama masyarakat muslim yang bertafsir kafiriah, yakni masyarakat yang mengkafir-kafirkan orang lain, sensitif, gampang meledak-ledak, suka kekerasan,” ujarnya di Yogyakarta, Selasa (18/10/2011).
Terkait hal tersebut ia berharap Kepala BIN yang baru, Letnan Jenderal Marciano Norman, bisa menetralisasi habitat ‘terorisme’ di Indonesia.
Hendro berpendapat BIN seharusnya bisa memanfaatkan aparat teritorial untuk menetralkan habitat terorisme itu.
“Mudah-mudahan Marciano punya pemikiran seperti ini dan mungkin bisa lebih jauh karena selama ini kita sudah makan pelajaran yang mahal,” katanya.
Masyarakat ‘fundamentalis’ seperti apa yang dimaksud? Apakah ketika seorang Muslim mempelajari dan berjuang agar dapat menjalankan agamanya secara kaffah (Sempurna) seperti yang diperintahkan Allah Ta’ala merupakan standar ‘fundamentalisme’ dalam perspektif BIN? Sungguh lucu penempelan stigma ‘teroris’ yang hanya disematkan pada kaum Muslim.
Padahal banyak tindakan-tindakan teror lain yang bisa dikategorikan ‘terorisme’ dianggap sebagai ‘sebuah kejahatan kecil’ lantaran pelakunya bukan dari kalangan ‘pendukung jihad’. Seperti yang terjadi dalam peristiwa peledakan ATM di Bandung dan di Yogyakarta, yang jelas-jelas tindakan tersebut merupakan teror, namun karena dilakukan oleh kelompok anarko punk yang anti kapitalisme (bukan kelompok ‘jihadisme’) maka aksi teror tersebut hanya dicap sebagai kriminalitas.
Juga tentu saja peristiwa kerusuhan Ambon, dimana jelas-jelas kaum Muslimin dizolimi, tetapi pemerintah malah serta merta menutupi aktivitas terorisme yang dilakukan oleh kaum non muslim diambon. Wallohua’lam. (dbs/arrahmah.com)


0 komentar:

Post a Comment

Just select text on the page and get instant translation from Google Translate!
Google Translate Client