(Juru bicara wanita)
Beliau dipercaya oleh kaum muslimah sebagai wakil mereka untuk berbicara dengan Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wa sallam tentang persoalan –persoalan yang mereka hadapi. Pada suatu ketika Asma` mendatangi Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wa sallam dan bertanya : “Wahai Rasulullah , sesungguhnya saya adalah utusan bagi seluruh wanita muslmah di belakangku, seluruhnya mengatakan sebagaimana yang aku katakan dan seluruhnya berpendapat sesuai dengan pendapatku. Sesungguhnya Allah Ta`ala mengutusmu bagi seluruh laki-laki dan wanita, kemudian kami beriman kepadamu dan membai`atmu. Adapun kami para wanita terkurung dan terbatas gerak langkah kami. Kami menjadi penyangga rumah tangga kaum lelaki, dan kami adalah tempat melampiaskan syahwat mereka, kamilah yang mengandung anak-anak mereka, akan tetapi kaum lelaki mendapat keutamaan melebihi kami dengan shalat jum`at, mengantar jenazah dan berjihad. Apabila mereka keluar untuk berjihad kamilah yang menjaga harta mereka, yang mendidik anak-anak mereka, maka apakah kami juga mendapat pahala sebagaimana yang mereka dapat dengan amalan mereka?
KEISTIMEWAAN TAUHID DAN DOSA-DOSA YANG DIAMPUNI KARENANYA
"Orang-orang yangberiman dan tidak menodai iman mereka dengan kezhaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat ketenteraman dan mereka itu adalah orang-orang yang menepati jalan hidayah." (Al-An' am: 82).
Ubadah bin Ash-Shamit, radhiallahu anhu , menuturkan : Rasulullah shallallahu alaihi wasalam bersabda:
"Barangsiapa bersyahadat bahwa tidak ada sesembahan yang hak selain Allah saja, tiada sekutu bagi-Nya, dan Muhammad adalah Hamba dan Rasul-Nya; dan (bersyahadat) bahwa Isa adalah hamba Allah, rasul-Nya dan kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam serta ruh daripada-Nya; dan (bersyahadat pula bahwa) Surga adalah benar adanya dan nerakapun benar adanya; maka Allah pasti memasukkannya kedalam Surga betapapun amal yang telah diperbuatnya." (Hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim).
Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan pula hadits dari `Itban:
"Sesungguhnya Allah mengharamkan kepada Neraka orang yang berkata: "La Ilaha Illallah " (Tiada sesembahan yang hak selain Allah), dengan ikhlas dari hatinya dan mengharapkan (pahala meIihat) Wajah Allah. "
Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri, radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasullullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Musa berkata: "Ya Tuhanku, ajarkanlah kepadaku sesuatu untuk berdzikir dan berdoa kepada-Mu·" Allah berfirman:
"Katakan hai Musa "La Ilaha llallah" Musa berkata lagi: "Ya Tuhanku, semua hamba-Mu mengucapkan ini."
AIlah pun berfirman: "Hai Musa, andaikata ketujuh langit dan penghuninya, selain Aku, serta ketujuh bumi diletakkan pada salah satu daun timbangan, sedang "La llaha Illallah" diletakkan pada daun timbangan yang lain, maka " La Ilaha Ilallah" niscaya lebih berat timbangannya." (Hadits riwayat Ibnu Hibban, dan Al-Hakim dengan menyatakan bahwahadits ini adalah Shahih).
At-Tirmidzi meriwayatkan hadits, yang dinyatakan hasan, dari Anas: Aku mendengar Rasullullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Allah Ta 'ala berfirman: "Hai anak Adam, seandainya kamu datang kepada-Ku dengan dosa sepenuh jagad, sedangkan kamu ketika mati beracla dalam keadaan tidak berbuat syirik sedikit pun kepada-Ku, niscaya akan Aku berikan kepadamu ampunan sepenuh jagad pula.
Kandungan bab ini:
- Luasnya karuniaAllah.
- Banyaknya pahala tauhid di sisi Allah.
- Selain itu, tauhid menghapuskan dosa-dosa.
- Tafsiran ayatdalam surah Al-An'am
- Perhatikan kelima masalah yang tersebut dalam hadits 'Ubadah.
- Apabila anda mempertemukan antara hadits `Ubadah, hadits 'Itban dan hadits sesudahnya, akan jelas bagi anda pengertian kalimat "La Ilaha Illallah", dan akan jelas bagi anda kesalahan orang-orang yang tersesat karena hawa nafsunya.
- Perlu diingat persyaratan yang dinyatakan di dalam hadits 'Itban, [yaitu ikhlas semata-mata karena Allah dan tidak mempersekutukan-Nya] .
- Para nabi perlu diingatkan pula akan keistimewaan "La Ilaha Illallah".
- Bahwa "La Ilaha Illallah" berat timbangannya mengungguli berat timbangan seluruh makhluk, padahal banyak di antara orang yang mengucapkan kalimat tersebut ringan timbangannya.
- Dinyatakan bahwa bumi itu tujuh, seperti halnya langit.
- Langit dan bumi ada penghuninya.
- Menetapkan sifat-sifat Allah, berbeda dengan pendapat Asy'ariyah.
- Apabila anda memahami hadits Anas, anda akan tahu bahwa sabda Rasullullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam hadits 'Itban maksudnya ialah dengan tidak melakukan perbuatan syirik sedikitpun, bukan sekedar mengucapkan kalimat tauhid dengan lisan saja.
- Perhatikanlah perpaduan sebutan sebagai Hamba Allah dan Rasul-Nya dalam pribadi Nabi 'Isa dan Nabi Muhammad.
- Mengetahui keistimewaan Nabi 'Isa sebagai kalimat Allah."
- Mengetahui bahwa Nabi'Isa adalah ruh diantara ruh-ruh yang diciptakan Allah.
- Mengetahui keistimewaan iman kepada kebenaran adanya Surga dan Neraka.
- Mengetahui sabda Rasullullah: "betapapun amal yang telah diperbuatnya ".
- Mengetahui bahwa timbangan mempunyai dua daun.
- Mengetahui kebenaran adanya Wajah bagi Allah Ta`ala.
BARANG SIAPA MENGAKAN TAUHID DENGAN SEMURNI-MURNINYA, PASTI MASUK SURGA TANPA HISAB
"Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang menjadi teladan, senantiasa patuh kepada Allah dan menghadapkan diri (hanya kepada-Nya); dan sama sekali ia tidak pernah termasuk orang-orang yang berbuat syirik (kepada Allah)" (An-Nahl: 120).
- Mengetahui adanya tingkatan-tingkatan manusia dalam tauhid.
- Pengertian mengamalkan tauhid dengan semurni-murninya.
- Sanjungan Allah Ta`ala kepada Nabi Ibrahim, karena sama sekali tidak pernah termasuk orang-orang yang berbuat syirik kepada Allah.
- Sanjungan Allah kepada para tokoh wali (Sahabat Rasulullah), karena bersihnya diri mereka dari perbuatan syirik.
- Tidak meminta ruqyah, tidak meminta supaya lukanya ditempel dengan besi yang dipanaskan dan tidak melakukan tathayyur adalah termasuk pengamalan tauhid yang murni.
- Bahwa tawakkal kepada Allah adalah sifat yang mendasari sikap tersebut.
- Dalamnya ilmu para sahabat, karena mereka mengetahui bahwa orang-orang yang dinyatakan dalam hadits tersebut tidak dapat mencapai derajat dan kedudukan yang demikian itu kecuali dengan amal.
- Gairah dan semangat para sahabat untuk berlomba-lomba dalam mengejakan amal kebaikan.
- Keistimewaan umat Islam, dengan kuantitas dan kualitas.
- Keutamaan pengikut Nabi Musa.
- Umat-umat telah ditampakkan kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
- Setiap umat dikumpullkan sendiri-sendiri bersama nabinya.
- Bahwa sedikit orang yang mengikuti seruan para nabi.
- Nabi yang tidak mempunyai pengikut, datang sendirian pada hari Kiamat.
- Buah dari pengetahuan ini, adalah: tidak silau dengan jumlah yang banyak dan tidak merasa kecil hati dengan jumlah yang sedikit.
- Diperbolehkan melakukan ruqyah karena terkena `ain atau sengatan.
- Dalamnya pengertian kaum Salaf, dapat dipahami dari kata-kata Sa'id bin Jubair: "Sungguh telah berbuat baik orang yang mengamalkan apa yang telah didengarnya; tetapi ..." dst. Dengan demikian jelaslah bahwa hadits pertama tidak bertentangan dengan hadits kedua.
- Kemuliaan sifat kaum Salaf karena ketulusan hati mereka, dan mereka tidak memuji seseorang dengan pujian yang dibuat-buat.
- Sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Kamu termasuk golongan mereka", adalah salah satu dari tanda-tanda kenabian beliau.
- Keutamaan'Ukasyah.
- Penggunaan kata sindiran.
- Keelokan budi pekerti Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam.
TAUHID, [HAKIKAT DAN KEDUDUKANNYA]
"Aku menciptakan jin dan manusia, tiada lain hanyalah untuk beribadah kepadaku." (Adz-Dzariyat: 56)
Ibadah, ialah: penghambaan diri kepada Allah Ta'ala dengan mentaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, sebagaimana yang telah disampaikan oleh Rasulullah shallallahtl 'alaihi ronsnllam. Dan inilah hakikat agama Islam, karena Islam maknanya ialah penyerahan diri kepada Allah semata-mata yang disertai dengan kepatuhan mutlak kepada-Nya dengan penuh rasa rendah diri dan cinta.
Ibadah berarti juga segala perkataan dan perbuatan, baik lahir maupun batin, yang dicintai dan diridhai Allah. Dan suatu amal diterima oleh Allah sebagai suatu ibadah apabila diniati ikhlash, semata-mata karena Allah; dan mengikuti tuntunan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada setiap umat ( untuk menyerukan): "Beribadahlah kepada Allah (saja) dan jauhilah thaghut. " (An-Nahl: 36).
"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan beribadah kecuali hanya kepada-Nya, dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu-bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya ntau kedua-duanya mencapai usia lanjut dalam pemeIiharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka, serta ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu kepada mereka berdua dengan penuh kasih-sayang, dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka berdua sebagaimana mereka keduanya telah mendidikku waktu kecil." (Al-Isra': 23-24).
Thaghut, ialah: setiap yang diagungkan -selain Allah- dengan disembah, ditaati, atau dipatuhi; baik yang diagungkan itu berupa batu, manusia, ataupun syetan.
Menjauhi thaghut: mengingkarinya; membencinya; tidak mau menyembah dan memujanya baik dalam bentuk dan dengan cara apapun.
"Beribadahlah kamu sekalian kepada Allah (saja) dan janganlah berbuat syirik sedikitpun kepadanya"
"Katakanlah (Muhammad): "Marilah kubacakan apa yang diharamkan oleh Tuhanmu, yaitu janganlah kamu berbuat syirik sedikitpun kepada-Nya, berbuat baiklah kepada kedua orang tua dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang tampak maupun yang tersembunyi dan janganlah kalian membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan sesuatu (sebab) yang benar Demikianlah yang diwasiatkan Allah kepadamu, supaya kamu memahami(nya)·
Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga ia mencapai kedewasaannya; dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan menurut kesanggupannya. Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah berlaku adil, kendatipun dia adalah kerabat(mu); dan penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diwasiatkan Allah kepadamu agar kamu ingat." Dan (kubacakan): "sungguh inilah jalan-Ku, berada dalam keadaan lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu akan mencerai-beraikan kamu kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diwasiatkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa." (Al-An'am: 151-153)
Ibnu Mas'ud radhiallahu anhu berkata:
"Barangsiapa yang ingin melihat wasiat Muhammad shallallahu alaihi wasalam , yang tertera di atasnya cincin stempel milik beliau, maka hendaklah dia membaca firman Allah Ta'ala:
" Katakanlah (Muhammad): "Marilah kubacakan apa yang diharamkan kepadamu oleh Tuhanmu, yaitu: Janganlah kamu berbuat syirik sedikit pun kepada-Nya…" dan seterusnya, sampai pada firman-Nya: "Dan (kubacakan): "Sungguh inilah jalan-Ku berada dalam keadaan lurus…" dan seterusnya."
"Aku pernah diboncengkan Nabi shallallahu `alaihi wasallam di atas seekor keledai. Lalu beliau bersabda kepadaku: "Hai Mu'adz, tahukah kamu apa hak Allah yang wajib dipenuhi oleh para hamba-Nya dan apa hak para hamba yang pasti dipenuhi Allah?" Aku menjawab: "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui." Beliau pun bersabda: "Hak Allah yang wajib dipenuhi oleh para hamba-Nya ialah supaya mereka beribadah kepada-Nya saja dan tidak berbuat syirik sedikit pun kepada-Nya; sedangkan hak para hamba yang pasti dipenuhi Allah adalah: bahwa Allah tidak akan menyiksa orang yang tidak berbuat syirik sedikit pun kepada-Nya. " Aku bertanya: "Ya Rasulullah, tidak perlukah aku menyampaikan kabar gembira ini kepada ouang-orang? " Beliau menjawab:
"Janganlah kamu menyampaikan kabar gembira ini kepada mereka, sehingga mereka nanti akan bersikap menyandarkan diri." (Hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim dalam Shahih mereka).
Atsar ini diriwayatkan At-Tirmidzi, Ibnu Al-Mundzir dan Ibnu Abi Hatim Kandungan Bab ini :
- Hikmah diciptakannya jin danmanusia oleh Allah Ta'ala.
- Ibadah adalah hakekat tauhid, karma pertentangan yang terjadi antara Rasullullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan kaum musyrikin dalam masalah tauhid ini.
- Barangsiapa yang belum melaksanakan tauhid ini, belumlah ia beribadah (menghamba) kepada Allah. Di sinilah letak pengertian firman Allah Ta 'ala: "Dan sekali-kali kamu sekalian bukanlah penyembah (Tuhan) yang aku sembah." (Al-Kafirun: 3)
- Hikmah diutusnya para Rasul, ialah: untuk menyerukan tauhid dan melarang syirik.
- Pengutusan Rasul telah mencakup seluruh umat.
- Bahwa ajaran/tuntunan para nabi adalah satu, [yaitu:tauhid (pemumian ibadah kepada Allah)].
- Masalah besar, yaitu: bahwa ibadah kepada Allah tidak akan dapat terwujud dengan sebenar-benamya kecuali dengan mengingkari thaghut. Dan inilah pengertian firman Allah Ta'ala: "Barangsiapa yang mengingkari thaghut dan beriman kepada Allah, maka ia benar-benar telah berpegang teguh pada tali yang paIing kuat. " (Al-Baqarah: 256).
- Pengertian thaghut bersifat umum, meliputi setiap yang diagungkan selain Allah.
- Ketiga ayat muhkamat yang tersebut dalam surah Al-An' am menurut kaum Salaf; mempunyai kedudukan yang penting karena terkandung di dalamnya sepuluh masalah, yang pertama adalah larangan terhadap perbuatan syirik.
- Ayat-ayat muhkamat yang tersebut dalam surah Al-Isra', mengandung delapan belas masalah, dimulai dengan firman Allah: "Janganlah kamu menjadikan bersama Allah sesembahan yang lain, agar kamu tidak menjadi terhina lagi tercela. " (Al-Isra': 22)
Dan diakhiri dengan firman-Nya:
"Dan janganlah kamu menjadikan bersama Allah sesembahan yang lain, sehingga kamu (nantinya) dicampakkan ke dalam Neraka Jahannam dalam keadaan tercela lalu dijauhkan (dari rahmat Allah). " (Al-Isra': 39).
Serta Allah mengingatkan kepada kita akan pentingnya masalah-masalah ini dengan firman-Nya:
"Itulah sebagian hikmah yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu." (AI-lsra : 39). - Ayat dalam surah An-Nisa', disebutkan di dalamnya sepuluh hak, yang pertama yaitu sebagaimana firman Al-lah Ta'ala: "Beribadahlah kamu sekalian kepada Allah (saja) dan janganlah kamu berbuat syirik sedikitpun kepada-Nya." (An-Nisa': 36).
- Perlu diingat wasiat Rasullullah shallallahu alaihi wasalam di saat akhir hayat beliau.
- Mengetahui hak Allah yang wajib kita laksanakan.
- Mengetahui hak para hamba Allah yang pasti akan dipenuhi-Nya, apabila mereka melaksanakan hak-Nya terhadap mereka.
- Bahwa masalah ini tidak diketahui oleh sebagian besar Sahabat.
- Boleh merahasiakan ilmu pengetahuan masalah ini untuk maslahat.
- Dianjurkan untuk menyampaikan kepada sesama muslim suatu berita yang menggembirakannya.
- Rasullullah shallallahu 'alaihi wasallam merasa khawatir terhadap sikap menyandarkan diri kepada keluasan rahmat Allah.
- Jawaban qrang yang ditanya sedangkan dia tidak tahu, adalah: "Allahu wa Rasuluhu A 'lam" (Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui).
- Boleh menyampaikan ilmu kepada orang-orang tertentu, tanpa yang lain.
- Kerendahan hati Rasullullah shaIlallahu 'alaihi wasallam, karena ketika menunggang keledai, beliau mau memboncengkan orang lain di belakangnya.
- Boleh memboncengkan seseorang di atas binatang, jika binatang itu kuat.
- Keutamaan Mu'adz bin Jabal.
- Bahwa tauhid mempunyai kedudukan yang sangat mendasar.
0 komentar:
Post a Comment